Kisah Desa Para Jagal, 151 Sapi dan 111 Kambing Disembelih dalam 3,5 Jam

anya dalam waktu kurang dari 3,5 jam, semua sapi dan kambing itu selesai disembelih dan dibagikan kepada warga Sragen dan luar Sragen

diperbarui 01 Agu 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2020, 16:00 WIB
FOTO: Penyembelihan Hewan Kurban di Tengah Pandemi COVID-19
Petugas menguliti hewan kurban Idul Adha di RPH Pulogadung, Jakarta, Jumat (31/7/2020). RPH Pulogadung menyembelih 50 sapi dan puluhan kambing dengan proses pemotongan sesuai syariat Islam dan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sragen - Datangnya pandemi ternyata tidak memengaruhi minat warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen, untuk berkurban pada Iduladha 2020 ini.

Terdapat 151 ekor sapi dan 111 ekor kambing yang disembelih pada Hari Raya Iduladha, Jumat (31/7/2020). Proses sembelih sapi dan kambing kurban di Sragen ini sangat cepat karena hanya 3,5 jam.

Jumlah sapi kurban pada tahun ini mengalami peningkatan mengingat pada tahun lalu terdapat 135 sapi yang disembelih di desa ini. Pada Iduladha tahun lalu, terdapat 124 ekor kambing yang disembelih.

Sebanyak 151 ekor sapi dan 111 ekor kambing itu mulai disembelih pada pukul 07.30 WIB. Hanya dalam waktu kurang dari 3,5 jam, semua sapi dan kambing itu selesai disembelih dan dibagikan kepada warga Sragen dan luar Sragen.

“Sebelum pukul 11.00 WIB, semua daging kurban sudah dibagikan. Ada banyak jagal di desa ini. Hampir tiap RT ada jagalnya. Semua warga dari anak kecil, remaja hingga dewasa kompak bahu membahu sehingga pekerjaan cepat selesai,” papar Kepala Desa Pengkok, Sugimin, kepada Solopos.com.

Setelah proses sembelih sapi dan kambing di Sragen itu selesai, daging langsung dibagikan pada momentum Iduladha ini.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Sebagian Besar Daging Kurban Dibagikan ke Luar Desa

FOTO: Penyembelihan Hewan Kurban di Tengah Pandemi COVID-19
Petugas menguliti hewan kurban Idul Adha di RPH Pulogadung, Jakarta, Jumat (31/7/2020). RPH Pulogadung menyembelih 50 sapi dan puluhan kambing dengan proses pemotongan sesuai syariat Islam dan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Tidak hanya dibagikan kepada warga sekitar, melimpahnya daging kurban membuat Pemdes Pengkok turut membagikan daging itu kepada warga di luar desa.

Bahkan, sejumlah desa di luar Sragen seperti di Karanganyar, Wonogiri, Solo dan sekitarnya juga mendapat bantuan daging kurban dari Desa Pengkok. “Untuk daging kurban kambing, hampir 75 persen disalurkan ke luar Desa Pengkok,” terang Sugimin.

Tingginya semangat berkurban warga Pengkok menunjukkan sudah meningkatnya taraf hidup warga sekitar.

“Di desa kami ada 45 RT. Satu RT terdapat 2-5 ekor sapi yang disembelih. Jumlahnya selalu meningkat dari tahun ke tahun,” papar Sekretaris Desa Pengkok, Sigit Pambudi.

”Misal di RT 012 Desa Pengkok, Kedawung, Sragen, dulu hanya bisa sembelih empat ekor kambing dan dua ekor sapi, sekarang ada dua ekor kambing dan lima ekor sapi.

Jadi, jika tahun lalu warga berkurban kambing, tahun ini harus lebih baik yakni sapi. Mereka iuran untuk membeli sapi. Satu ekor sapi dibeli hasil iuran tujuh warga.

Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya