Lapindo Kecil, Kawah Lumpur Panas Kesongo Blora Meletus 11 Kali

Mirip semburan lumpur panas Lapindo, begitu kira-kira kondisi di Kesongo kawasan KPH Randublatung, Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 28 Agu 2020, 13:36 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2020, 13:36 WIB
Oro-Oro Kesongo Blora
Wisata Geologi Kesongo di Kabupaten Blora, yang baru saja menyemburkan lumpur panas, ternyata menyimpan banyak misteri. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Mirip semburan lumpur panas Lapindo, begitu kira-kira kondisi di Kesongo kawasan KPH Randublatung, Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dilaporkan sejak kemarin hingga Jumat (28/8/2020) pukul 10.00 WIB, letusan sudah terjadi sebanyak 11 kali.

Anggota Polhut Resort Pemangkuan Hutan Padas, Agus Rimbawanto mengungkapkan, letusan-letusan berulang kali muncul di Kesongo.

"Pagi tadi meletus lagi. Ini yang ke 11 kalinya," kata Agus kepada Liputan6.com.

Letusan tersebut membuat pihaknya terus berjaga di sekitar lokasi dan memantau perkembangannya. Diketahui, peristiwa meletusnya kawah lumpur Kesongo menjadi perhatian masyarakat luas dan tidak sedikit media masa yang memberitakan.

Kapolsek Jati, Ajun Komisaris Polisi, Bajuri, saat dikonfirmasi Liputan6.com memastikan bahwa pihaknya akan terus ikut serta memantau perkembangan kondisi di lapangan.

Bajuri juga memastikan, belasan kerbau milik warga yang hilang karena terkubur kawah lumpur di Kesongo saat ini kondisinya telah mati dan yang berhasil diselamatkan hanya 1 ekor.

"Belasan kerbau sudah mati karena terkubur lumpur yang mulai mengering. Sejak kemarin, yang berhasil diselamatkan hanya 1 ekor," ujar Bajuri.

Diketahui belasan kerbau tersebut milik warga bernama Supri, Sukimin, Parjono, Marno, Parji, Samin dan Kadis. Kerbau berhamburan saat terjadi letusan pertama kalinya kemarin.

Lebih lanjut Bajuri menyampaikan, pihaknya sudah memasang policeline dan papan peringatan agar masyarakat selalu waspada bahwa sekitar lokasi cukup berbahaya apabila mengunjungi dan melihat secara dekat.

Sejak Bajuri menjabat menjadi aparat kepolisian wilayah hukum di Kecamatan Jati, kejadian luar biasa ini baru pertama kali diketahuinya.

"Sebelum-sebelumnya cuman kecil. Ini yang terbesar dan berulang-ulang letusannya," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya