Liputan6.com, Blora - Peristiwa meletusnya Kawah Lumpur Panas Wisata Geologi Kesongo di kawasan KPH Randublatung, Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora membuat kaget banyak orang.
Ada belasan kerbau milik warga yang hilang bak ditelan perut bumi. Selain itu, empat orang dikabarkan mengalami keracunan lantaran menghirup asap letusan Kesongo.
"Informasi terakhir pada tiga tahun yang lalu sempat pula menewaskan warga," kata anggota Polhut Resot Pemangkuan Hutan Padas, Agus Rimbawanto kepada Liputan6.com, Kamis (27/8/2020).
Advertisement
Baca Juga
Agus yang saat kejadian berada tak jauh dari lokasi mengakui, dentuman suara letusan Kesongo sangat keras. Sampai-sampai saat peristiwa itu terjadi dirinya berpegangan erat pada satu tumpuan.
Suara dengungnya, kata Agus, bahkan terdengar lebih dari 12 kilometer. Menurut Agus, letusan di Kesongo hari ini Kamis adalah terbesar dibanding yang pernah terjadi sebelumnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Letusan Susulan
Menurut Danramil 11/Jati, Lettu Inf Maningsun, pihaknya yang ikut serta bertandang bersama anggotanya, mengatakan letusan susulan sempat terjadi sekitar pukul 13.15 WIB, setelah sebelumnya pada pukul 05.30 terjadi letusan yang pertama.
"Letusan yang kedua, durasinya cuman sekitar 1 menit 30 detik. Kalau yang pertama pagi tadi sekitar 10 menit. Ini kita masih di TKP," kata dia.
Maningsun mengaku, masyarakat di tempat kejadian perkara (TKP) tidak sebanyak seperti pagi tadi saat awal kejadian di laporkan meletus.
Pihak TNI AD bersama kepolisian dan beberapa pihak terkait lainnya saat ini masih berada di lokasi untuk membantu warga mencari dan melakukan proses evakuasi kerbau yang terkubur lumpur.
Sejauh ini, kerbau yang baru ditemukan 1 ekor. Sementara kerbau yang lainnya masih terkubur di kawah lumpur Kesongo. Semburan lumpur panas Kesongo juga sempat membuat warga di sekitar lokasi panik.
Advertisement