Liputan6.com, Pontianak - Kabar duka kembali menyelimuti dunia kesehatan. Di Kota Pontianak, Kalimantan Barat seorang perawat yang bertugas di ICU RS Universitas Tanjungpura Pontianak pada Sabtu pagi, 17 Oktober 2020 pukul 04.00 WIB meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr Harisson membenarkan meninggalnya perawat, pejuang garda terdepan penanganan COVID-19.
“Sebelumya perawat ini mengeluh batuk dan pilek,” kata dr Harisson.
Advertisement
Dia memastikan, Dinas Kesehatan dan manajeman RS Universitas Tanjungpura Pontianak melakukan prosedur standar sesuai pedoman dan SOP tentunya.
Baca Juga
“Riwayat dari perawat ini mengalami sakit dan setelahnya langsung dilakukan Swab. Pada 12 Oktober hasil Swab keluar dan dinyatakan terkonfimasi Covid-19 dan disarankan untuk diisolasi. Ini karena almarhumah tinggal di rumah sendiri, maka dia meminta untuk diisolasi mandiri sendiri di rumah meski terus dipantau terus oleh pihak Puskesmas yang dekat dengan rumahnya," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr Harisson menjelaskan, pada saat menjalani isolasi mandiri perawat ini beberapa kali mengeluh sesak.
“Dan pada hari Sabtu 17 Oktober 2020 jam 10.00 WIB pagi, kakak dari perawat ini berkunjung ke rumahnya. Perawat yang dikenal ramah, cekatan itu sudah meninggal dunia,” kata dr Harisson.
"Meski meninggal terkonfirmasi, kemungkinan besar perawat ini tertular di luar. Ini karena di ruangan ICU tempat almarhumah bertugas sama sekali belum pernah ada pasien terkonfirmsasi,” ucapnya lagi.
Saat ini, kata dia perawat dibawa ke RSUD dr Soedarso Pontianak untuk pemulasaran dan dimakamkan secara protokol COVID-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.