Percepat Evakuasi Korban Gempa, Anjing Pintar Polda Sulteng Dikirim ke Majene dan Mamuju

Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah kembali mengirim personel untuk membantu evakuasi korban gempa Sulbar, termasuk anjing pelacak.

oleh Heri Susanto diperbarui 17 Jan 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2021, 08:00 WIB
Dua anjing pintar dari Polda Sulteng yang dibawa ke Sulbar
Dua anjing pintar dari Polda Sulteng yang dibawa ke Sulbar untuk membantu pencarian korban gempa di Mamuju dan Majene. (Foto: Humas Polda Sulteng).

Liputan6.com, Palu - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah kembali mengirim personel untuk membantu evakuasi korban gempa Sulbar, termasuk anjing pelacak.

Setelah mengirim pasukan Brimobnya, Polda Sulteng pada Jumat malam (15/01/2021) kembali mengerahkan personelnya ke dua kabupaten terdampak gempa, Mamuju dan Majene.

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol. Didik Supranoto menerangkan puluhan personel itu akan dibagi di dua kabupaten terdampak gempa itu. Sebanyak 48 personel akan di tempatkan di Majene, sedangkan 51 lainnya akan berada di Kabupaten Mamuju.

“Personel yang berangkat berasal dari Satuan Ditsamapta, Biddokes, Birolog, dan Satlantas,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol. Didik Supranoto, Sabtu (16/01/2021). 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Personel untuk Cegah Penjarahan

Dua ekor anjing pelacak dari K9 juga dibawa untuk membantu mencari dan menemukan korban-korban gempa yang diduga masih terjebak di reruntuhan. Penggunaan anjing terlatih itu diharapkan memudahkan tim rescue mengevakuasi para korban.

Keberangkatan personel Polda Sulteng untuk tugas kemanusiaan itu juga dilengkapi dengan peralatan evakuasi yang memadai. Di antaranya crane, mesin pemotong tembok, dan alat pendeteksi kehidupan.

Tidak hanya tim rescue, Didik juga memastikan para personel itu juga ditugaskan menjaga keamanan dua daerah tersebut bersama personel gabungan, terutama mencegah terjadinya penjarahan.

“Baik dari Satbrimob maupun Ditsamapta Polda Sulteng juga membawa kendaraan R2 yang nantinya digunakan untuk patroli guna mengantisipasi kemungkinan adanya penjarahan,” didik menegaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya