Pegawai Positif Covid-19, 4 Kantor Pemerintah di NTB Ditutup

Setidaknya tercatat sebanyak 44 persen penderita Covid-19 di NTB ini belum mengetahui bagaimana mereka terjangkit.

oleh Hans Bahanan diperbarui 20 Jan 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 18:00 WIB
Pegawai Positif Covid-19, 4 Kantor Pemerintah di NTB Ditutup
Kantor Bawaslu NTB Sepi Akibat Salah Satu Pegawainya Positif Covid-19. (Liputan6.com/Hans Bahanan)

Liputan6.com, Mataram - Empat Kantor pemerintahan di NTB ditutup selama tiga hari akibat para pegawai di keempat kantor tersebut positif terinfeksi Covid-19. Keempat kantor yang ditutup itu adalah kantor Balai Pengujian Dinas PU NTB, Kantor BKD NTB, Biro Umum, dan Bawaslu.

"Pekan ini kita tutup semua kantor tersebut dan saat ini tim kami (Dinas Kesehatan) sedang melakukan tracing ke orang terdekat pasien," ujar Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka, Selasa (19/1/2021).

Eka mengatakan penutupan tersebut tidak akan berlangsung lama melainkan hanya tiga hari. Hal ini untuk proses tracing dan penyemprotan disinfektan agar memastikan bahwa tidak ada penularan lanjutan di kantor tersebut.

"Jika proses tracing dan pemberian disinfektan selesai, maka kantor tersebut akan segera dibuka kembali," kata Eka.

Terkait pasien yang tertular tersebut, Eka mengatakan hingga saat ini pihak Dikes belum mengetahui dari klaster mana para pegawai tersebut tertular virus.

Sebab, mereka merasa tidak pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19, atau melakukan perjalanan ke daerah terjangkit.

Namun, Eka mengatakan bahwa kemungkinan para pasien tersebut terpapar covid-19 akibat mobilitas tinggi di perkantoran.

"Setidaknya tercatat sebanyak 44 persen penderita Covid-19 di NTB ini belum mengetahui bagaimana mereka terjangkit. Namun, kita melihat klaster perkantoran meningkat, jadi kemungkinan itu penyebabnya," kata Eka.

"Jadi, untuk mencegah penularan Covid-19 kami menekankan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 5M yaitu Mencuci Tangan, Mengunakan Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi mobilitas," imbuh Nurhandini Eka Dewi.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya