Liputan6.com, Mamuju - Tim SAR gabungan menghentikan proses pencarian sejumlah korban di Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Majene, Sulbar, yang tertimbun longsor pasca-gempa 6,2 magnitudo mengguncang Majene pada 15 Januari 2021 lalu.
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar mengatakan, tiga warga yang masih satu keluarga dilaporkan tertimbun dalam tragedi longsor itu.
Advertisement
Baca Juga
Kala itu, mereka diduga tengah tertidur saat gempa terjadi sehingga tidak bisa menyelamatkan diri saat longsor tiba-tiba terjadi.
"Ketiga korban terdiri dari satu orang bapak dan dua putrinya, yakni Ahmad (55), Nurlia (3) dan Fatma (3)," kata Diri kepada wartawan, Kamis (21/01/2021).
Didi mengungkapkan, alasan utama penghentian pencarian itu, karena kondisi meterial longsor berupa tanah dan batu-batuan berukuran besar sangat labil dan bisa mendatangkan malapetaka bagi tim yang melakukan pencarian.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Bahaya Gempa dan Longsor Susulan
"Dikarenakan material Longsoran seperti tanah dan bebatuan labil yang memungkinkan terjadinya longsor susulan. Sehingga dihentikan," ungkap Didi.
"Dikhawatirkan adanya gempa dan longsor susulan, hal ini sangat berbahaya bagi tim SAR dilapangan," sambungnya.
Apa lagi menurut Didi, tinggi longsoran mencapai 30 meter. Pencarian dihentikan setelah dilakukan musyawarah dentan pihak keluarga korban.
"Bahwa operasi pencarian dan pertolongan di Desa Mekkatta dinyatakan selesai dan keluarga korban menerima kejadian ini dengan ikhlas sebagai suatu musibah yang menimpa mereka," tutup Didi.
Advertisement