Bukan Sekadar Hujan, Wagub Jabar Ungkap Penyebab Banjir Subang

Banjir melanda Kabupaten Subang pada Minggu (7/2/2021) lalu.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 14 Feb 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2021, 19:00 WIB
Banjir Subang
Sebanyak 15.014 rumah terdampak banjir Subang yang diakibatkan hujan deras dengan intensitas tinggi. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Bandung - Banjir melanda Kabupaten Subang pada Minggu (7/2/2021) lalu. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, selain karena curah hujan, kerusakan lingkungan akibat penambangan ilegal menjadi faktor penyebab bencana di Jabar termasuk di Subang.

"Informasi yang kami terima, kenapa ada air banyak ke Subang adalah akibat saluran air jebol, penyebabnya di samping curah hujan yang sangat tinggi juga karena air yang datang ke Subang berasal dari Kabupaten Majalengka, Sumedang, dan Garut," ujar Uu saat mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau korban banjir di Kabupaten Subang dan Karawang, Sabtu (13/2/2021).

Menurut Uu, Pemerintah Provinsi Jabar intens melakukan sidak dan menutup penambangan-penambangan ilegal.

"Setelah kami meneliti, ternyata di aliran sungai dan hulu sungai, di wilayah Sumedang ditemukan adanya penambangan liar di wilayah Cimalaka," tuturnya.

Provinsi Jabar sendiri merupakan daerah rawan bencana. Semua jenis kebencanaan, mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, sampai tsunami, berpotensi terjadi di Jabar.

"Provinsi Jabar risiko tinggi (bencana), setiap tahun selalu ada bencana, baik bencana alam dan nonalam," kata Uu.

Dalam menangani bencana, Uu menyatakan Pemprov Jabar selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak. Salah satunya pemerintah kabupaten/kota.

"Dengan sigap, Gubernur Jabar memberikan instruksi dan tindakan yang diperlukan dalam setiap penanganan bencana," katanya.

Dalam catatan Pemkab Subang, kecamatan yang terdampak bencana banjir di wilayah Subang ada 21 kecamatan dengan jumlah pengungsi sebanyak 38.683 orang. Selain itu, banjir mengakibatkan korban jiwa lima orang dan perkiraan total kerugian Rp7,851 miliar.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya