UGM Luncurkan Pusat Kajian Kuliner dan Gastronomi  Indonesia  

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr. Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan peluncuran pusat kajian kuliner ini dilakukan secara secara daring bersamaan dengan webinar bertajuk Gastronomi Indonesia: Soft Power yang Powerful Dalam Membangun Kesejahteraan Bangs

oleh Yanuar H diperbarui 04 Apr 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2021, 06:00 WIB
Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
Diplomasi Lewat Jalur Kuliner (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Yogyakarta - Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM)  menginisiasi Pusat Kajian Kuliner di Indonesia dengan meluncurkan Pusat Kajian Kuliner dan Gastronomi Indonesia, Selasa (30/3/2021) lalu.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr. Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan peluncuran pusat kajian kuliner ini dilakukan secara secara daring bersamaan dengan webinar bertajuk 'Gastronomi Indonesia: Soft Power yang Powerful Dalam Membangun Kesejahteraan Bangsa'.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr. Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi langkah UGM dengan Pusat Kajian Kuliner dan Gastronomi Indonesia.

“Di Kemenparekraf ada sertifikasi CHSE yakni cleanlines, healthy, safety, dan environment sustainability. Kuliner dan gastronomi diharapkan memenuhi syarat CHSE sehingga mengembalikan kepercayaan pelanggan, mewujudkan rasa aman dan nyaman dalam berwisata dan menikmati produk kreatif termasuk bidang kuliner,” urainya. 

Sandiaga menjelaskan Kemenparekraf mendukung pertumbuhan dan perkembangan kuliner dan gastronomi di tanah air melalui inkubasi pada pelaku ekonomi kreatif. Menurutnya dalam usaha/bisnis perlu pendampingan serta pembiayaan agar dapat sukses. Jika dilakukan selaras dan sinergi maka akan mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.

“Kita sudah ketinggalan maka harus sprint secara maraton dan mudah-mudahan ini jadi langkah strategis untuk meningkatkan kontribusi PDB. Kontribusi ke PDB saat ini baru 14,99 persen dan targetnya bisa meningkatkan hingga 30 persen,” jelasnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Konsep Tatanan Normal Baru

Untuk itu Sandiaga mendorong kolaborasi dalan pengembangan kuliner dan gastronomi Indonesia sehingga dapat menjadikan kuliner di Indonesia semakin berkembang dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri atau di luar negeri. 

Sandiaga mengatakan pandemi Covid-19 telah masuk tatanan normal baru. Pihaknya menerapkan tatanan 4K yakni kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan di bidang ekonomi kreatif.  

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono mengatakan  Pusat Kajian Kuliner dan Gastronomi Indonesia menjadikan UGM sebagai lembaga pendidikan dan pusat pengembangan IPTEK di bidang kuliner. Sebab Indonesia merupakan negara dengan kenakeragaman hayati yang tinggi seperti rempah-rempah, sayur,ikan, serealia, dan lainnya.

“Kekayaan dan kearifan lokal ini belum terdokumentasikan dan dikembangkan dengan baik sehingga perlu dilakukan kajian mendalam secara ilmiah untuk mendukung perkembangan gastronomi Indonesia,” kata Panut.

Dekan FTP UGM, Prof. Eni Harmayani  mengatakan pangan mempunyai arti dan peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

Indonesia sebagai negara biiodiversitas dengan kebhinekaan memiliki kekayaan kuliner dan gastronomi luar biasa. Kekayaan tersebut apabila dikelola secara optimal bisa berdampak sekaligus mensejahterakan masyarakat.

“Namun hingga saat ini belum banyak dokumentasi dan kajian ilmiah yang mendukung kuliner dan gastronomi Indonesia untuk dikenal dan dimanfaatkan luas untuk pembangunan manusia Indonesia maupun global,” dia menjelaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya