Kronologi Pria Misterius Buang Kotak Hitam Diduga Bom di Kantor Bupati Pinrang

Kotak hitam itu sempat membuat heboh lantaran diduga berisi bom.

oleh Fauzan diperbarui 06 Apr 2021, 19:42 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2021, 19:30 WIB
Pria misterius buang kotak hitam di Kantor Bupati Pinrang (Liputan6.com/Fauzan)
Pria misterius buang kotak hitam di Kantor Bupati Pinrang (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Jakarta Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sejumlah pejabat di Kantor Bupati Pinrang, Jalan Bintang, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan dihebohkan dengan penemuan sebuah kotak hitam diduga bom pada Selasa (6/4/2021).

"Iya betul," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan kepada Liputan6.com, Selasa (6/4/2021).

Terpisah, anggota Satpol PP, Harnas, yang saat itu tengah berjaga di pintu masuk Kantor Bupati Pinrang mengatakan bahwa kotak hitam itu awalnya dibawa oleh seorang pria misterius. Pria tersebut mengendarai sepeda motor dan masuk secara paksa ke dalam area pekarangan Kantor Bupati Pinrang. 

"Naik motor, dia langsung lempar itu kotak hitam di halaman," kata Harnas. 

Usai membuang kotak hitam mencurigakan itu, pria misterius itu pun langsung kabur melalui pintu keluar Kantor Bupati Pinrang. Harnas pun lalu mengecek kotak tersebut. 

"Sempat kami hadang saat hendak kabur tapi tidak berhasil karena motornya melaju kencang," jelasnya.

Tak lama berselang aparat kepolisian dari Polres Pinrang pun datang dan memberi garis polisi di sekitar lokasi kotak hitam itu berada. Polres Pinrang kemudian berkoordinasi dengan Tim Penjinak Bom Gegana Satuan Brimob Polda Sulsel. 

"Polisi datang kasih garis polisi. Selang beberapa jam tim penjinak bom juga datang," jelas Harnas. 

 

Simak juga video pilihan berikut:

Isi Kotak Hitam

Pria misterius buang kotak hitam di Kantor Bupati Pinrang (Liputan6.com/Fauzan)
Pria misterius buang kotak hitam di Kantor Bupati Pinrang (Liputan6.com/Fauzan)

Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Sulsel datang. Mereka berangkat dari Kota Makassar menuju Kabupaten Pinrang untuk menjinakkan benda diduga berisi bom tersebut. 

"Kita berangkat dari Makassar, butuh waktu sekitar 2 jam kita untuk tiba di TKP," kata Danden Gegana Satbrimob Polda Sulsel, AKBP Sahruna Nasrun kepada Liputan6.com. 

Sahruna menyebutkan bahwa kotak hitam itu terbuat dari besi dengan berukuran 25x30 sentimeter. Setelah diperiksa, ternyata isi kotak hitam itu tidak mengandung bahan peledak sama sekali. 

"Bukan bom. Isinya kosong," jelas Sahruna. 

Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, ASN dan pejabat yang hari ini bertugas di Kantor Bupati Pinrang pun langsung dipulangkan. Langkah itu diambil untuk mengantisipasi jangan sampai kotak hitam tersebut betul berisi bahan peledak. 

 

Polisi Kejar Pria Misterius

Kapolres Pinrang AKBP Arif Sugiharto dan Daden Gegana Brimob Polda Sulsel AKBP Sahrun (Liputan6.com/Fauzan)
Kapolres Pinrang AKBP Arif Sugiharto dan Daden Gegana Brimob Polda Sulsel AKBP Sahrun (Liputan6.com/Fauzan)

Senada dengan dengan Danden Gegana Satbrimob Polda Sulsel, Kapolres Pinrang AKBP Arif Sugiharto memastikan bahwa kotak hitam yang sempat menghebohkan seisi Kantor Bupati Pinrang itu tidak mengandung bahan peledak sama sekali.   

"Sebuah kotak hitam dari bahan logam , isinya dari hasil analisa tadi Alhamdulillah tidak ada yang membahayakan. Setelah dianalisa dengan peralatan dari Jibom Gegana Satbrimob Polda Sulsel dipimpin oleh AKBP Sahruna, Alhamdulillah setelah dianalisa isinya adalah material yang tidak membahayakan," jelas Arif. 

Arif memastikan pihaknya kini tengah memburu pria misterius yang menaruh kotak hitam tersebut di halaman Kantor Bupati Pinrang. Pria misterius tersebut sempat terekam CCTV, dan rekaman itu akan menjadi petunjuk pihak kepolisian untuk menangkapnya. 

"Masih dalam lidik, pelakunya sudah kita ketahui namanya," sebutnya. 

Arif pun mengimbau agar warga Kabupaten Pinrang tetap waspada dari pergerakan kelompok-kelompok radikal yang berada di Kabupaten Pinrang. 

{"Warga kami harap tetap waspada dan sama-sama kita memperhatikan kelompok-kelompok radikal. Apabila ada hal-hal yang mencurigakan agar segera berkoordinasi dengan aparat keamanan," dia memungkasi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya