Cegah Pemudik, Dishub Jabar Siapkan 338 Titik Penyekatan yang Dijaga Aparat

Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat menyiapkan 338 titik penyekatan yang dijaga petugas gabungan untuk mencegak pemudik.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 08 Apr 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2021, 21:00 WIB
Cegah Warga Mudik, Polres Bogor Dirikan Pos Pengawasan
Polantas Polres Bogor memeriksa surat domisili pengemudi mobil yang melintasi Pos Pengawasan Larangan Mudik di Cigombong, Bogor, Rabu (29/4/2020). Polres Bogor terus melakukan penyekatan mencegat pemudik sekaligus PSBB mengantsipasi penyebaran virus Covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Bandung - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat menyiapkan 338 titik penyekatan yang dijaga petugas gabungan dari unsur kepolisian, TNI, dan Satpol PP sebagai persiapan untuk larangan mudik Lebaran 2021.

Kepala Bidang Perhubungan Transportasi Darat Dishub Jabar Iskandar mengatakan, ke-338 titik penyekatan disebar di 27 daerah. Dari ke-338 titik penyekatan tersebut, sebanyak 13 titik di antaranya tersebar di Kabupaten Bogor dan 5 di Sukabumi.

“Rencananya akan ada 338 titik di 27 kabupaten/kota di Jabar. Jadi, itu akan dijaga oleh petugas gabungan,” kata Iskandar di Bandung, Kamis (8/4/2021).

Iskandar mengatakan, untuk setiap posko titik penyekatan diperlukan personel yang sangat banyak karena petugas akan mengawasi kendaraan. Untuk itu, pihaknya akan melibatkan petugas dari Dishub kabupaten/kota terkait penjagaan di titik penyekatan tersebut.

“Kita juga akan libatkan Dishub tingkat kabupaten/kota. Tentu kita akan ada penambahan anggaran dan kita usulkan ke Pemprov Jabar, apakah anggaran ini ditambahkan karena kita akan melakukan penyekatan,” ujarnya.

Selain titik-titik penyekatan, Iskandar mengatakan Dishub Jabar juga menyiapkan tujuh posko penyekatan utama untuk menyekat arus pemudik lintas provinsi. Posko pantau utama bakal ditempatkan di Nagreg, Kabupaten Bandung.

"Posko penyekatan ini angkanya bisa berkembang. Untuk itu kita akan selalu koordinasi ini dengan polisi," ujarnya.

Selain itu, lanjut Iskandar, Dishub Jabar akan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat untuk melakukan tes acak di posko penyekatan.

"Tidak hanya untuk angkutan umum, tapi semua ini nanti ada kriterianya," ucapnya.

Dia menambahkan, Dishub Jabar saat ini terus memaksimalkan sosialisasi tentang larangan mudik Lebaran 2021 sebelum kebijakan tersebut ditetapkan.

“Jadi memang pelarangan mudik itu dari tanggal 6 sampai 17 Mei 2021 sehingga sebelum itu ditetapkan kami sudah turun ke lapangan mensosialisasikan tentang larangan mudik,” katanya.

 

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Jabar Tujuan Pemudik Jabodetabek

Potret Ekspresi Anak Pemudik di Pelabuhan Merak
Seorang anak duduk di atas motor saat menanti waktu masuk kapal penyebrangan di Dermaga 1 Pelabuhan Penyebrangan Merak, Banten, Sabtu (1/6/2019). Meski berbahaya, pemudik tetap nekat membawa anak berkendara sepeda motor menuju kampong halaman. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kepala Dishub Jabar Hery Antasari mengatakan, berdasarkan kajian yang dilakukan Kemenhub, wilayah Jabar masuk ke dalam tujuan pemudik Jabodetabek kedua terbesar dengan perkiraan 6 juta orang. Sementara tujuan mudik paling banyak dari Jabodetabek ialah Jawa Tengah dengan perkiraan 12 juta orang.

Adapun jumlah pemudik dari Jawa Barat rata-rata paling banyak berasal dari Kota Bandung dan sekitarnya, Bogor, Kuningan, Cirebon, Garut, dan Sukabumi.

"Setiap kota dan kabupaten harus aware dengan data-data ini," tutur Hery.

Selain menyekat pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, Heri menyatakan Dishub juga akan melakukan pengawasan ketat bagi beroperasinya angkutan ilegal atau pemudik yang masuk ke dalam jalur tikus.

"Yang kita dan Kemenhub khawatirkan dalam berbagai rakor, masukkan dari teman-teman Organda dan PO demikian. Jangan sampai kita ikuti aturan tapi yang ilegal dibiarkan seperti kendaran pribadi yang masuk lewat jalan tikus dibiarkan, itu juga jadi concern kita," kata dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya