Liputan6.com, Batubara Ribuan ekor ikan di kawasan wisata Pantai Alam Indah Datuk, Dusun V, Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut), ditemukan mati dan membusuk. Peristiwa ini masih menjadi misteri.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batubara bergerak cepat dengan menelusuri penyebab kematian ribuan ikan tersebut. DLH Batubara masih menunggu hasil dari laboratorium untuk mengetahui penyebab dari kematian ribuan ekor ikan.
Kepala DLH Batubara, Azhar mengatakan, penyebab kematian ribuan ekor ikan masih ditelusuri. Sejak foto kematian ribuan ikan tersebar di media sosial Facebook, Azhar bersama timnya langsung ke lokasi dan mengambil sampel air, selanjutnya dibawa ke laboratorium.
Advertisement
Baca Juga
"Kita di Dinas Lingkungan Hidup ambil sampel air. Kalau Dinas Perikanan, ambil sampel ikan yang mati," katanya, Jumat (23/4/2021).
Diungkapkan Azhar, saat turun ke lokasi, penampakan air terlihat biasa saja. Lokasi matinya ribuan ekor ikan berada di kawasan wisata Pantai Alam Indah Datuk, yang selama ini ramai dikunjungi wisatawan.
"Jenis ikan yang mati, ikan muara. Ada ikan kepala batu atau ikan duri yang mirip ikan sembilang. Kita belum bisa menduga apa penyebab kematiannya. Masih menunggu hasil laboratorium," ungkanya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut ini:
Hasil Keluar 2 Minggu
Disampaikan Azhar, hasil laboratorium akan keluar 2 minggu ke depan. Pihaknya turun ke lokasi dan mengambil sampel pada Rabu, 21 April 2021. Saat itu, jumlah ikan tidak sebanyak yang diunggah di Facebook.
"Sudah banyak bangkai ikan yang dibawa ke tengah ketika air laut mulai pasang," ujarnya.
Advertisement
Tidak Bisa Menduga-duga
Diterangkan Azhar, dirinya tidak memiliki catatan apakah peristiwa tersebut pernah terjadi sebelumnya. Menurutnya harus ditelusuri lagi informasinya ke masyarakat. Sebab, di kawasan tersebut tidak hanya 1 industri yang beroperasi.
"Apapun penyebab kematian ikan, tidak bisa menduga-duga. Harus dari hasil laboratorium," ucapnya.
Harus Ditangani Serius
Pengamat Lingkungan Hidup, Jaya Arjuna menuturkan, kematian ribuan ikan di Batubara harus ditangani dengan serius. Karena bukan kali pertama terjadi, dan penelusuran tidak hanya pada sampel air, melainkanperusahaan apa saja yang beroperasi di sekitar kawasan tersebut.
"Ini harus ditangani dengan serius. Ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat nelayan," tandasnya.
Advertisement