Liputan6.com, Palu - Guru prasejahtera dan usaha kecil mikro di Sulawesi Tengah menjadi target aksi sedekah tanpa batas oleh lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Tengah. Aksi itu dicanangkan saat Ramadan sebagai wadah amal membantu kesulitan warga di masa pandemi.
Baca Juga
Advertisement
Bantuan biaya hidup tersebut di antaranya diberikan kepada sejumlah guru yang berasal Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, dan Tolitoli, dengan total penerima manfaat sejauh ini sebanyak 36 guru. Para pengajar berstatus honorer itu hingga kini masih bertugas mengajar dari rumah akibat situasi pandemi.
“Ini merupakan apresiasi kepada guru yang telah mengabdikan dirinya di dunia pendidikan terutama di situasi sulit seperti sekarang ini,” ujar Kepala Cabang ACT Sulawesi Tengah, Nurmarjani Loulembah, di Kota Palu, Jumat (23/4/ 2021).
Selain para guru, intervensi bantuan dari ACT juga menyasar usaha mikro dengan wakaf modal. Sebanyak 21 pelaku usaha mikro di wilayah Palu, Sigi, dan Donggala sudah menerima manfaat dari program tersebut.
Di tiga daerah tersebut, wakaf modal juga menjadi pengampu usaha kecil untuk bangkit usai dua bencana menggebuk; gempa tahun 2018 dan pandemi Covid-19.
Soal bantuan modal itu Nurmarjani menjelaskan, pihaknya menerapkan skema bergulir dengan harapan para penerima manfaat membangun usahanya lebih maju dengan dukungan dermawan.
“Olehnya kami mengajak para dermawan untuk selalu membersamai mereka, salah satunya bisa melalui program Wakaf Modal Usaha Mikro ini. Hadirnya amanah para dermawan dapat membuat mereka kembali berdaya seperti sebelumnya,” Nurmarjani menjelaskan.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.