Potensi Terpendam Arang Sekam di Bisnis Tanaman

Selain proses produksi yang terbilang mudah, nilai jual komoditas arang sekam juga dinilai menjanjikan sebagai sumber pendapatan baru masyarakat.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 04 Mei 2021, 23:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 23:00 WIB
Salah satu pengurus Lembaga Bimbingan Informasi dan Kosultasi Pertanian Agribisnis (LBIKPA) Garut, Jawa Barat menunjukan arang sekam dalam kemasan yang siap dijual kepada masyarakat.
Salah satu pengurus Lembaga Bimbingan Informasi dan Kosultasi Pertanian Agribisnis (LBIKPA) Garut, Jawa Barat menunjukan arang sekam dalam kemasan yang siap dijual kepada masyarakat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Potensi sekam gabah padi yang melimpah, membuat Lembaga Bimbingan Informasi dan Kosultasi Pertanian Agribisnis (LBIKPA) Garut, Jawa Barat, mulai serius menekuni pembuatan arang sekam gabah padi, menjadi komoditas baru yang potensial.

Selain proses produksi yang terbilang mudah, nilai jual komoditas sekam arang pun dinilai cukup menjanjikan. “Di kota Bandung arang sekam dijual Rp 15 ribu per kg itu belum nambah nutrisi,” ujar Atak Tauhid, salah satu penggagas pembuatan aram sekam Garut, Senin (3/5/2021).

Menurut Atak, pembuatan arang sekam memberikan banyak manfaat bagi alam. Selain mengurangi polusi limbah pertanian yang tidak termanfaatkan, kehadiran arang sekam juga mampu meningkatkan nilai unsur hayati tanah.

“Bisa menahan zat hara agar tidak mudah terbawa air, kandungan kaliumnya juga tinggi, hingga bisa menjadi mulsa untuk mengurangi evavorasi atau penguapan unsur zat hara dalam tanah,” kata dia.

Seperti diketahui, unsur kimia dalam arang sekam terbilang cukup komplek, mulai kalium (K) nitrogen (N), fosfor (P), kalsium (Ca) hingga Magnesium (Mg), yang berpotensi ikut menyuburkan unsur zat hara dalam tanah.

Selain itu, arang sekam berperan besar dalam memperbaiki struktur fisik, kimia, dan biologi tanah yang rusak akibat penggunaan bahan kimia. “Tanah menjadi gembur dan mampu menyerap air dalam waktu yang cukup lama buat tumbuhan,” kata dia.

Kemudian kandungan karbon yang cukup tinggi dari arang sekam, bisa dimanfaatkan dalam dalam proses pembuatan kompos. “Arang sekam mampu menekan jumlah mikroba patogen yang berbahaya sehingga kompos yang dihasilkan bebas dari zat kimia berbahaya,” papar dia.

Atak menyatakan, meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam unsur tanah harus diimbangi penggunaan unsur organik agar kandungan zat hara tidak mudah rusak.

“Alam itu perlu keseimbangan, seperti sumber energi 20 persen udara, 45 persen sumber nutrisi, 25 persennya air, dan sisanya organik, harus komposisinya harus seimbang,” kata dia.

Bahkan seiring meningkatnya minat masyarakat akan tumbuhan hias, kehadiran arang sekam cukup efektif menjadi media tanam yang baik bagi tumbuhan. “Selain bobotnya ringan juga mudah dibersihkan dari akar tanaman,” kata dia.

Dengan menggunakan tanah yang gembur campur arang sekam, Atak mengklaim mampu menjadi media yang baik dalam pertumbuhan untuk berkembangnya organisme hidup.

“Selain untuk tanaman hias, budi daya jahe juga bagus menggunakan media tanam campuran arang sekam,” ujar dia memberikan tips.

Dengan banyaknya manfaat yang bisa digunakan dari arang sekam, ia berharap potensi sekam gabah padi yang melimpah, mampu diolah dengan baik oleh masyarakat.

“Kami juga tengah mengembangkan pupuk organik padat (POP), aram sekam dan pupuk organik  (campuran POP dan arang sekam),” kata dia.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya