Keganasan Pantai Selatan Garut Kembali Memakan Korban Saat Libur Lebaran

Keganasan ombak pantai selatan Garut, Jawa Barat, kembali memakan korban saat libur Lebaran.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 17 Mei 2021, 10:49 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2021, 10:49 WIB
Dua orang pengunjung korban keganasan pantai Sayangheulang Garut, Jawa Barat berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Dua orang pengunjung korban keganasan pantai Sayang Heulang Garut, Jawa Barat berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Keganasan ombak pantai selatan Garut, Jawa Barat, kembali memakan korban saat libur Lebaran. JN (17) salah satu wisatawan asal Garut, meninggal dunia setelah hanyut tergulung ombak di kawasan wisata Pantai Sayang Heulang, Minggu (16/5/2021).

Kepala Satuan Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polres Garut Iptu Adnan Muttaqin mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Minggu pagi sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu empat pengunjung asal Garut tersebut berenang di sekitar Pantai Sayang Heulang.

Nahas, di tengah keceriaan yang tengah mereka rasakan, tiba-tiba datang ombak besar yang langsung menyapu para korban hingga hanyut ke tengah laut.

"Mereka mungkin tidak mengetahui datangnya ombak samping yang cukup berbahaya hingga akhirnya tergulung ombak," ujar Adnan saat dikonfirmasi, Minggu (16/5/2021).

Menurut Adnan, kondisi ombak laut saat ini terbilang besar dan membahayakan. Para petugas jaga kerap mengingatkan pentingnya kewaspadaan bagi para pengunjung, termasuk menjauhi daerah yang dianggap tidak aman untuk berenang.

"Kadang kami mengingatkan dengan pengeras suara, termasuk dengan warning (peringatan) lainnya, tetapi banyak saja yang melanggar," ujarnya.

Saat kejadian berlangsung, tiga korban yakni AA (21) IN (18) dan FN (17) ketiganya warga Margawati, Kampung Kelurahan Suka Negla Kecamatan Garut Kota berhasil menyelamatkan diri, sementara JN (17)  satu korban lainnya hingga kini masih hilang.

Petugas gabungan Poloairud, Basarnas, basarnas, BPBD, Damkar dibantu relawan yang menerima laporan itu, langsung melakukan pencarian dengan menyisir wilayah di area hilangnya korban.

"Kami mencari hingga radius 1,5 kilometer," kata dia.

Namun akibat cuaca yang tidak mendukung, mulai ombak yang terbilang tinggi dan deras, serta suasana yang mulai gelap, akhirnya pencarian dihentikan sementara. "Hingga petang tadi pencarian belum membuahkan hasil, rencananya besok pagi (Senin) pencarian akan dilanjutkan," katanya.

Adnan mengingatkan, di tengah cuaca ekstrem dan tingginya gelombang di hampir seluruh kawasan wisata pantai pesisir Garut selatan, seluruh pengunjung yang datang untuk selalu mawas diri dan menjauhi zona berbahaya.

"Bukan kami merintangi pengunjung, namun semata-mata demi kebaikan pengunjung juga agar selamat dari hal-hal yang tidak dikehendaki," katanya.

Selain itu, di tengah pandemi Covid-19, Adnan selalu mengingatkan dan mengajak seluruh pengunjung yang datang untuk memperhatikan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 agar penyebaran virus bisa dihindari di kawasan wisata pantai.

"Minimal pakai masker, mencuci sabun sebelum dan sesudah beraktifitas dan tentu tetap jaga jarak," kata Adnan mengingatkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya