Viral Harga Getok Pecel Lele, 3 Warung di Jalan Perwakilan Malioboro Ditutup

Sanksi terberat yang bisa diberikan kepada pemilik warung pecel lele di kawasan Malioboro, Yogyakarta adalah mencabut izin berjualan

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mei 2021, 14:09 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2021, 14:00 WIB
Aulia Azzahra
Seorang perempuan mengeluh makan pecel lele di pinggir jalan Malioboro, Yogyakarta dengan harga tak masuk akal (Tangkapan Layar TikTok @aulroket)

Liputan6.com, Jakarta Imbas viralnya video keluhan wisatawan terkait harga pecel lele di kawasan Malioboro yang dinilai tidak wajar, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memutuskan untuk menutup sementara tiga warung pecel lele di Jalan Perwakilan, Malioboro yang terindikasi memberikan harga tidak wajar.

“Ketiga warung pecel lele tersebut terindikasi melakukan praktik penjualan dengan cara yang sama seperti yang dimaksud oleh wisatawan, termasuk harga yang dimaksud,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi usai meninjau kawasan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu, dikutip Antara.

Selain menutup sementara ketiga warung pecel lele tersebut, pemerintah daerah juga akan memanggil pemilik ketiga warung tersebut untuk dimintai klarikasi dan keterangan pada Senin (31/5).

Menurut dia, tindakan lebih lanjut yang akan diberikan kepada ketiga warung pecel lele tersebut akan diputuskan usai mendengar dan melakukan kajian atas klarikasi dari pemilik warung pecel lele.

Sanksi terberat yang bisa diberikan kepada pemilik warung pecel lele adalah mencabut izin berjualan. Sanksi tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan awal yang menjadi komitmen bersama dengan pedagang di kawasan utama wisata di Kota Yogyakarta tersebut.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Pencantuman Harga Makanan

Ilustrasi Jalan Malioboro, Yogyakarta
Ilustrasi Jalan Malioboro, Yogyakarta. (Photo by Agto Nugroho on Unsplash)

Sebelumnya Heroe berharap agar kasus tersebut dijadikan sebagai pembelajaran berharga bagi seluruh komunitas di kawasan Malioboro untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan.

"Salah satunya adalah bagaimana melayani dan berkomunikasi dengan wisatawan," katanya.

Ia pun meminta meminta Pedagang Kaki Lima (PKL) di Malioboro, khususnya pedagang kuliner, untuk mencantumkan harga makanan yang dijual secara jelas dan tidak menjebak konsumen.

"Yang dipahami wisatawan atau konsumen saat membeli makanan adalah makanan dalam satu paket lengkap. Misalnya membeli pecel lele, tentu yang diharapkan sudah komplit dengan nasi, lalapan, dan sambal," katanya.

Oleh karenanya, lanjut Heroe, harga yang dicantumkan dalam menu makanan yang dijual oleh PKL dikawasan Malioboro sudah seharusnya dibuat dalam satu paket menu makanan lengkap.

"Pedagang tetap bisa menawarkan ke pembeli jika menginginkan tambahan lele atau lauk lain, tambahan lalapan, sambal, atau nasi, tentu diberi harga sendiri," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya