2 Orang Jurnalis Dikeroyok Saat Liputan Investigasi di Jambi

Dua orang jurnalis di Kabupaten Bungo Jambi, mengalami pengeroyokan dan penganiayaan oleh oknum pelangsir BBM di SPBU di Kabupaten Bungo Jambi.

oleh Nefri Inge diperbarui 30 Mei 2021, 22:30 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2021, 22:30 WIB
2 Orang Jurnalis Dikeroyok Saat Liputan Investigasi di Jambi
Dua orang jurnalis yang bertugas di Kabupaten Bungo Jambi, mengalami penganiayaan oleh oknum pelangsir BBM di salah satu SPBU di Kabupaten Bungo Jambi (Dok. Pribadi Iwan / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jambi - Penganiayaan saat menjalankan tugas peliputan kembali dialami para jurnalis di Indonesia. Insiden tersebut, menimpa dua orang jurnalis di Jambi, yaitu Taufik, wartawan kontributor TvOne dan Yadi, jurnalis media online Jambi One.

Insiden kekerasan jurnalis tersebut bermula, ketika kedua jurnalis tersebut meliput, di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di Jalan Lingkar Dusun Sungai Mengkuang Kecamatan Rimbo Tengah Kabupaten Bungo, Sabtu (29/5/2021), sekitar pukul 17.45 WIB.

Mereka melakukan liputan investigasi, terkait dugaan tindakan ilegal pelangsir Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi. Bahkan, diduga oknum pelangsir di SPBU tersebut, menggunakan truk yang tangkinya sudah dimodifikasi.

Diungkapkan Iwan, salah satu jurnalis di Kabupaten Bungo Jambi, ada sebuah mobil truk yang diduga sedang melangsir minyak solar bersubsidi di SPBU tersebut.

“Taufik dan Yadi langsung mengambil gambar dan video aktifitas tersebut,” ucapnya di Kabupaten Bungo Jambi, Minggu (30/5/2021).

Tak berapa lama kemudian, kedua wartawan tersebut langsung diserang oleh sekelompok pelangsir tersebut.

Peralatan kerja berupa ponsel dan handy cam, direbut paksa oleh para rombongan pelansir tersebut. Bahkan, foto dan video rekaman dihapus, serta ponsel dan memori card-nya dibuang.

Para petugas SPBU yang melihat pengeroyokan tersebut, langsung menyelamatkan kedua wartawan dan membawa masuk ke dalam ruangan di SPBU itu.

“Kedua teman saya, sudah dirawat di IGD RSUD Hanafie Muara Bungo Jambi. Mereka mengalami luka di bagian pelipis mata dan memar di sebagian tubuh,” katanya.

Sementara itu, Edi selaku Manager SBPU 23.372.13 di Kabupaten Bungo mengungkapkan, petugas SPBU hanya menyelamatkan oknum wartawan, agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.

“Yang mengeroyok itu rombongan supir pelansir. Petugas kami cuma menyelamatkan saja,” ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Statement Pihak SPBU

2 Orang Jurnalis Dikeroyok Saat Liputan Investigasi di Jambi
Dua orang jurnalis yang bertugas di Kabupaten Bungo Jambi, mengalami penganiayaan oleh oknum pelangsir BBM di salah satu SPBU di Kabupaten Bungo Jambi (Dok. Pribadi Iwan / Nefri Inge)

Dirinya juga merasa heran terhadap para wartawan tersebut, karena tidak ada koordinasi dengan pihak managemen SPBU untuk melakukan peliputan.

Padahal sebelum kejadian, para jurnalis tersebut duduk di warung di depan SPBU, sembari bermain domino bersama petugas SPBU.

“Seharusnya mereka ngomong baik-baik, kan enak. Ini tiba-tiba langsung ambil foto dan video, makanya dikejar oleh rombongan pelangsir,” ujarnya.

Kutuk Keras

Kekerasan Jurnalis
Forum Wartawan Tuban menggelar aksi solidaritas terhadap Nurhadi, jurnalis Tempo yang jadi korban penganiayaan saat bertugas. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Ketua Forum Peduli Daerah Sendiri (PEDAS) Merangin Hendra, mengutuk keras atas tindakan arogansi tersebut. Dia meminta kepada pihak penegak hukum, untuk menindaktegas pelaku pengeroyokan para korban di Kabupaten Bungo Jambi.

"PEDAS Merangin mengutuk keras insiden pengeroyokan tersebut, yang menjalankan tugasnya di SPBU Dusun Sungai Mengkuang Kecamatan Rimbo Muaro Bungo Jambi,” ungkapnya.

“Kami berharap kepada pihak berwenang, untuk memproses pengeroyokan ini, sesuai dengan mekanisme dan ketentuan hukum yang berlaku,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya