Mengenal Senjata Abdi Dalem Mirip Pisau Dapur atau Wedhung Keraton Yogyakarta

Pertama Kali Senjata Abdi Dalem Mirip Pisau Dapur atau Wedhung Dipamerkan di kota Yogyakarta. Ini menjadi kesempatan bagi pecinta senjata tradisional.

oleh Yanuar H diperbarui 06 Jun 2021, 01:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2021, 01:00 WIB
Sudah Menggunakan Pisau Dapur Kamu Dengan Benar? Ini Jawabannya
Selama ini, sudahkah kamu menggunakan pisau dapur kamu dengan benar? Lihat jawabannya di sini, yuk.

Liputan6.com, Yogyakarta - Tidak banyak orang tahu soal senjata berbentuk mirip pisau dapur besar yang dikenal dengan Wedhung. Maka perlu pengenalan kepada generasi muda terutama pecinta budaya Yogyakarta dengan pameran Wedhung Aji Tosan di Bantul.

"Betul baru pertama kali pusaka wedhung dipamerkan," kata Wisben Antoro Panitia Pameran Wedhung Tosan Aji.

Wisben mengatakan sejatinya wedhung sering digunakan pada saat-saat khusus oleh semua kepala prajurit bila sedang menghadap raja. Di Keraton Yogyakarta, wedhung merupakan senjata "ampilan" bagi abdi dalem maupun keparak yang berpangkat Lurah ke atas. 

"Wedhung terbuat dari besi dan baja dan berbentuk mirip pisau dapur dalam ukuran lebih besar. Selain itu ada juga wedhung yang berpamor," ujarnya.

Wisben menjelaskan wedhung yang berpamor ini tangkai dan pengikatnya kadang-kadang terbuat dari emas atau perak. Jenis ini biasanya dipakai oleh para pangeran atau pejabat tinggi kraton.

"Wedhung merupakan senjata yang menjadi ukuran tinggi rendahnya seorang pejabat yang memakainya," kata dia.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Pameran di Banguntapan

Wisben mengatakan acara pameran digelar di Lembah Desa di Jalan Imogiri Timur Km 5, Botokenceng, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Acara ini digelar selama dua hari yaitu mulai dari 5-6 Juni 2021. 

"Lembah Desa itu semula resto. Lalu dibangun semacam galeri untuk menampung, sekaligus memamerkan koleksi lukisan Ibu Lisa Sanjaya. Yang beberapa tahun terakhir ini menyukai ,mengoleksi keris," katanya.

Wisben menjelaskan sudah ada peserta pameran dari Jogja ,Solo dan Jakarta. para peserta atau untuk pedagang dikenakan sewa meja,150 ribu /2 hari.

"Penonton gratis," katanya.

Ia mengatakan selama acara baik pengunjung maupun peserta harus menerapkan protokol kesehatan. Diantaranya menerapkan 3M saat mengikuti acara.

"Penonton pameran diwajibkan pakai masker, jaga jarak ,cuci tangan dan diperiksa suhunya, Selain itu pengunjung dibatasi masuk ruangan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya