Baru 5 Hari Menjabat, Gubernur Sulteng Didemo Warga Penyintas Bencana

Baru lima hari menjabat, Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura langsung didemo oleh puluhan warga penyintas bencana, di kantornya.

oleh Heri Susanto diperbarui 22 Jun 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2021, 17:00 WIB
demo puluhan penyintas bencana di Sulteng
Puluhan warga penyintas bencana asal Donggala saat berunjuk rasa di Kantor Gubernur Sulteng menuntut hak-hak mereka yang belum diberikan selama 2 tahun, Senin (21/6/2021). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Palu - Baru lima hari menjabat, Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura langsung didemo oleh puluhan warga penyintas bencana, di kantornya, Senin (21/6/2021).

Puluhan warga yang datang berunjuk rasa di Kantor Gubernur Sulteng itu merupakan penyintas gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala, September 2018 silam, yang hingga lebih dari dua tahun belum mendapatkan hak-hak mereka. Sebelumnya mereka berjalan kaki sepanjang 20 kilometer dari kecamatan Banawa, Donggala ke kantor gubernur.

Di depan Gubernur Sulteng yang baru, Rusdy Mastura, warga meminta pemerintah daerah memberi kejelasan perihal janji pemberian dana stimulan serta hunian tetap yang belum juga mereka terima.

"Kami dijanjikan kalau ada tanah sendiri bisa dibangunkan rumah di tanah itu, tapi nyatanya tidak ada," kata salah satu pengunjuk rasa asal Desa Pesua, Erlia.

Saat ini, kata pengunjuk rasa, sebagian besar warga dari Kecamatan Banawa, Donggala yang menjadi korban bencana sudah keluar dari hunian sementara dan membangun hunian seadanya di lokasi bekas bencana tahun 2018 lalu.

Simak video pilihan berikut ini:

Janji Rusdy Mastura

demo puluhan penyintas bencana di Sulteng
Puluhan warga penyintas bencana asal Donggala saat berdialog dengan Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, menuntut hak-hak mereka yang belum diberikan selama 2 tahun, Senin (21/6/2021). (Foto: Humas Pemprov Sulteng).

Menanggapi itu, Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura berjanji akan managih Pemerintah Kabupaten Donggala dan pemda lainnya tentang realisasi penyaluran dana stimulan bagi penyintas bencana. Pasalnya, penentutan penerima dana itu, kata dia, merupakan wewenang pemda yang terdampak bencana.

"Kalau ada warga yang terdampak bencana belum mendapat bantuan, saya akan bantu. Yakinlah, itu janji saya," Rusdy Mastura menegaskan di depan pengunjuk rasa.

Aksi warga dari Desa Loli Dondo, Loli Pesua, dan Loli Tasiburi, Kabupaten Donggala itu bukan pertama kali. Tuntutan yang sama sudah mereka suarakan sejak 2019, termasuk dengan memblokade jalan Trans-Sulawesi. Namun, hingga pertengahan tahun 2021 mereka mengaku belum juga mendapat kejelasan penggantian rumah mereka yang rusak bahkan hilang karena bencana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya