Liputan6.com, Palembang - Pandemi Covid-19 memberikan dampak cukup besar, terutama di sektor pariwisata di Indonesia. Kondisi ini juga dirasakan di sektor pariwisata di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Untuk membangkitkan pariwisata daerah, Gubernur Sumsel Herman Deru meluncurkan aplikasi wisata berbasis android bernama Giwang
Giwang sendiri merupakan singkatan dari Genta Informasi Wisata Andalan yang Nyaman dan Gempita, yang dirintis oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sumsel.
Advertisement
Baca Juga
Peluncuran aplikasi tersebut digelar di Hotel Arista Palembang pada Sabtu (19/6/2021) malam, yang dihadiri perwakilan kepala daerah se-Sumsel, serta berbagai komunitas dan stakeholder di bidang wisata.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), mengapreasiasi terobosan Sumsel di tengah pandemi Covid-19.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa mengatakan, peluncuran aplikasi Giwang dapat menjadi sarana yang tepat, untuk tetap mempromosikan segala potensi Sumsel di tengah pandemi Covid-19.
"Seperti kita tahu, pariwisata dan ekonomi kreatif saat ini tengah mengalami cobaan yang sangat berat," ," ucapnya melalui virtual zoom, Minggu (20/6/2021).
Inovasi Giwang Sumsel tersebut, dinilainya belum banyak dilakukan provinsi lain. Karenanya, Sumsel bisa menjadi leading di antara provinsi lain.
Sejak setahun terakhir, kata Rizky, semua tidak bisa berwisata. Namun banyaknya waktu yang tersedia, dia meminta kepala daerah bisa memanfaatkannya.
Yaitu dengan lebih menata destinasi dan SDM yang ada. Sehingga pada saatnya pariwisata dibuka kembali, pelayanan akan menjadi lebih baik.
"Ini luar biasa dan sangat kita butuhkan. Karena saat ini info tentang pariwisata, memang harus didapatkan secara realtime dan langsung. Ini tentu dapat semakin mempromosikan pariwisata Sumsel keluar," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Kemudahan Fasilitas Pariwisata
Dia pun berharap, aplikasi Giwang bisa semakin dikembangkan, untuk memberikan berbagai kemudahan bagi calon wisatawan yang hendak berkunjung ke Sumsel. Termasuk menempatkan barcode di tempat-tempat wisata, hotel dan penginapan.
"Kalau bisa mencakup dua duanya, ada informasi wisata apa saja juga bisa kolaborasi dengan aplikasi yang bisa payment langsung. Ini untuk ikut memajukan ekonomi krearifnya,” katanya.
Gubernur Sumsel Herman Deru menuturkan, seluruh warga Sumsel mempunyai tanggung jawab untuk menjaga pariwisata daerah.
Ia tak ingin, para calon wisatawan yang sudah mengunduh aplikasi dan datang ke Sumsel, merasa kecewa karena informasi dan kenyataan di lapangan yang berbeda.
Advertisement
Potensi Pariwisata Sumsel
"Saran saya , wisata di Sumsel ini dibuatkan lagi kategori-kategori seperti hotel. Misal hotel melati, fasilitasnya apa saja biar orang yang mau datang apa. Seperti hotel bintang 5, jelaskan fasilitas-fasilitas yang ada sesuai kategori jadi mereka bisa pilih," ungkapnya.
Mantan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur tersebut mengungkapkan, penetapan kategori itu penting, sehingga menjadi acuan atau navigasi bagi mereka yang mau datang.
Karena menurutnya, Sumsel bukan seperti Sulawesi Selatan (Sulsel) atau Provinsi Bali, yang sudah banyak fasilitas pariwisatanya.
“Makanya untuk meningkatkan pariwisatanya, kita harus cerdas harus ada yang ditonjolkan," katanya. Kita memang diwarisi kelebihan di sektor minerba dan pariswisata ini adalah bonus. Tapi kalau serius digarap, tentu lebih bagus," ucapnya.