Rumah dan Surat Tanah untuk Pasutri di Ogan Ilir yang Tinggal di Kandang Ayam

Pasutri yang dulunya tinggal di kandang ayam di Ogan Ilir Sumsel, kini sudah mendapatkan rumah layak huni dan surat tanah dari Polres Ogan Ilir.

oleh Nefri Inge diperbarui 02 Jul 2021, 14:30 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2021, 14:30 WIB
Rumah dan Surat Tanah untuk Pasutri di Ogan Ilir yang Tinggal di Kandang Ayam
Rumah baru bagi pasangan suami istri (pasutri) di Ogan Ilir Sumsel, yang sebelumnya tinggal di gubuk reot yang juga sebagai kandang ayam (Dok. Humas Polres Ogan Ilir / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Masih ingat pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel), yang tujuh tahun tinggal di rumah tak layak huni, yang juga dipakai untuk kandang ayam.

Setelah berita pasutri tersebut viral di media sosial (medsos) dan media massa, beragam bantuan diterima Sulaiman (65) dan Nuryati (60).

Warga miskin di Desa Teluk Kecapi Kecamatan Pemulutan Ogan Ilir tersebut, mendapatkan bantuan dari Polres Ogan Ilir. Salah satunya yaitu pembangunan rumah layak huni bagi pasutri tersebut.

Kapolres Ogan Ilir AKBP Yusan Sandhy mengatakan, rumah baru untuk Sulaiman-Nuryati sudah selesai dibangun dan kondisinya sudah layak dihuni.

Selain memberikan rumah baru, Kapolres Ogan Ilir juga menyerahkan sertifikat tanah kepada pasutri yang bekerja sebagai buruh tani tersebut.

Rumah baru yang dihadiahkan Polres Ogan Ilir ke pasutri tersebut, yaitu hunian kayu bongkar pasang asal Tanjung Batu Ogan Ilir.

“Rumah kayu ini kualitasnya tak diragukan lagi, karena sudah mencapai pasar nasional maupun internasional,” ucapnya, Kamis (1/7/2021).

Dia mengungkapkan, awalnya gubuk reot Sulaiman-Nuryati hanya berukuran panjang 4 meter dan lebar 3 meter. Dengan atas beralaskan daun nipah, yang tak bisa menampung derasnya air hujan, sehingga pasutri tersebut sering kebasahan di dalam rumahnya.

Namun rumah baru bagi pasutri ini, memiliki luas sepanjang 8 meter dan lebar 6 meter. Atap bangunannya juga mirip seperti homestay, dengan genteng metal sehingga tak perlu khawatir kepanasan dan kehujanan.

Untuk kamar mandinya juga sudah dibangun. Sehingga warga Ogan Ilir tersebut, tidak perlu ke sungai atau menumpang lagi ke rumah warga, untuk mandi dan lainnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :


Sambut HUT Bhayangkara

Rumah dan Surat Tanah untuk Pasutri di Ogan Ilir yang Tinggal di Kandang Ayam
Kapolres Ogan Ilir Sumsel menyerahkan surat tanah ke pasutri di Ogan Ilir Sumsel, yang dulunya tinggal di kandang ayam (Dok. Humas Polres Ogan Ilir / Nefri Inge)

Sedangkan eksterior rumah baru Sulaiman-Nuryati, dihiasi ukiran-ukiran kayu di dinding dan pagar teras rumah, yang membuat huniannya terlihat cantik.

"Selain bentuk kepedulian Polri, bantuan ini juga dalam rangka menyambut HUT ke-75 Bhayangkara,” ujarnya.

Dia berharap, bantuan tersebut dapat sedikit meringankan beban pasutri tersebut. Serta bisa lebih bersemangat untuk beribadah, mencari nafkah dan beraktivitas sehari-hari seperti biasanya.

Bantuan lainnya yang diberikan ke pasutri tersebut, juga berasal dari berbagai pihak. Seperti Ikatan Alumni Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga, Polsek Pemulutan dan Pemkab Ogan Ilir.


Bereskan Data Kependudukan

Terhimpit Perekonomian, Pasutri di Ogan Ilir Tinggal di Kandang Ayam
Rumah Sulaiman-Nuryati yang juga merupakan kandang ayam di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel) (Liputan6.com / Nefri Inge)

Pemkab Ogan Ilir bekerjasama melalui Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Ogan Ilir dan BAZNAS, menyalurkan bantuan berupa sembako, perlengkapan tidur dan uang tunai.

Ketua TP PKK Ogan Ilir Siti Khadijah Mikhailia Khairunisa Alamsjah menuturkan, data kependudukan Sulaiman-Nuryati sudah diurus oleh Disdukcapil Ogan Ilir, untuk mempermudah urusan birokrasi pasutri tersebut.

"Dengan pembaharuan data kependudukan ini, Bapak Sulaiman dan Ibu Nuryati ke depannya, akan lebih mudah menerima bantuan sosial dari pemerintah," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya