Liputan6.com, Serang - Nakes yang bekerja merawat pasien cCvid-19 di RSUD Banten mengaku bersyukur insentifnya bisa dibayarkan oleh Pemprov Banten. Setidaknya, itu bisa membuat mereka terus bersemangat mengobati pasien yang terus berdatangan.
Okto Dinata (29) nakes yang bekerja di bagian radiologi ini mengaku belum tahu uangnya akan digunakan untuk apa. Lantaran, dia masih terus bekerja di rumah sakit untuk memantau kondisi paru-paru pasien Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
"Alhamdulillah, bikin kita semangat, makasih juga ada perhatian dari manajemen RS. Apalagi pandemi gini, pasiennya banyak, seluruh ruangan full. Udah turun Januari sampai April, udah turun full, kemarin sore turunnya. Belum tau gitu, dipakai kebutuhan sehari-hari aja," kata Okto, melalui selulernya, Sabtu (10/07/2021).
Dia bersama nakes lainnya saling menguatkan saat lelah mendera. Terlebih, pandemi Covid-19 sudah memasuki tahun kedua dan belum bisa diketahui pasti akan berakhir.
Okto bercerita, terkadang ada saja tenaga perawat yang bernyanyi atau membuat video lucu di waktu senggang, untuk melepas penat.
"Ada juga yang menyemangati saat ada pasien sembuh. Tapi bagaimanapun, ini tanggung jawab kita," terangnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Pesan Nakes Untuk Masyarakat
Pada awal pandemi di tahun 2020, dia mengungsikan keluarganya dari rumah, agar tidak terpapar Covid-19 saat Okto pulang bertugas.
Meski memakai hazmat saat bekerja, pakaian yang dia gunakan, selalu di cuci saat sampai rumah.
Okto dan nakes lainnya di RSUD Banten meminta masyarakat menaati prokes dan anjuran pemerintah, mengurangi aktivitas di luar rumah agar pandemi cepat berlalu.
Okto seperti masyarakat lainnya, ingin hidup dan bekerja normal kembali tanpa adanya Covid-19. Meski belum diketahui pasti kapan pandemi akan berakhir.
"Mudah-mudaban masyarakat bisa taat sama prokes, nurut sama program pemerintah. Udah capek kita, udah (hampir) dua tahun pakai hazmat," ujarnya.
Advertisement