Percepat Tracing, Riau Minta Kabupaten dan Kota Punya Laboratorium Sendiri

Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di Riau, mendorong kabupaten dan kota di Bumi Lancang Kuning agar tak bergantung lagi dengan laboratorium biomolekuler provinsi.

oleh Syukur diperbarui 17 Jul 2021, 22:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2021, 22:00 WIB
Juru bicara Satgas Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi.
Juru bicara Satgas Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di Riau, mendorong kabupaten dan kota di Bumi Lancang Kuning agar tak bergantung lagi dengan laboratorium biomolekuler provinsi. Setiap daerah didorong membuat laboratorium sendiri untuk percepatan tracing dan testing warga kontak erat.

Saat ini, hanya beberapa saja kabupaten di Riau yang punya laboratorium pemeriksa sampel Covid-19. Ini membuat tracing menunggu hasil lama karena harus dikirim dulu ke laboratorium provinsi di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad Pekanbaru.

Juru bicara Satgas Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi mengatakan, Riau saat ini tengah menggencarkan tracing. Dalam beberapa hari terakhir, petugas labor memeriksa 3000 lebih sampel.

Tak ayal, ribuan sampel ini membuat angka kasus harian Covid-19 di Riau naik dalam beberapa hari terakhir. Riau selalu konsisten di angka 500 ke atas bahkan sudah di atas 900 kasus per hari.

"Tiga ribu ini sebetulnya belum mencapai target dari pemerintah pusat," kata Yovi, Jumat siang, 16 Juli 2021.

Yovi menjelaskan, kabupaten dan kota yang saat ini punya laboratorium baru Pekanbaru, Tembilahan (Indragiri Hilir), Siak, Kota Dumai dan beberapa rumah sakit swasta di Pekanbaru.

"Kabupaten yang belum punya sebaiknya siapkan, tidak ada yang baik kalau bergantung, sebaiknya mandiri," tegas Yovi.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Fokus ke Varian Baru

Dengan adanya laboratorium merata di kabupaten, Yovi menyebut pemeriksaan sampel lebih meningkat. Dengan demikian warga terpapar virus corona lebih cepat dan tracing kontak erat lebih cepat juga.

"Biasanya daerah ngirim ke laboratorium provinsi, ngantri dan tidak langsung keluar hari itu juga," ucap Yovi.

Dengan adanya laboratorium merata, laboratorium provinsi akan dikhususkan memeriksa sampel-sampel tertentu. Misal saja varian baru Covid-19 seperti Alpha, Delta dan lainnya.

"Jadi khusus itu saja karena selama ini untuk sampel yang dicurigai varian baru dikirim ke Litbangkes Jakarta," terang Yovi.

Di sisi lain, Yovi mengucapkan terima kasih kepada petugas medis di laboratorium yang bekerja tak kenal lelah. Bahkan tak jarang terpapar juga karena memeriksa sampel virus corona.

"Pemeriksaan sampel di laboratorium itu selama 24 jam," kata Yovi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya