Pemerintah Longgarkan PPKM, BI Bali: Pariwisata dapat Angin Segar

BPS mencatat perekonomian Bali alami tren positif pada triwulan II 2021 sebesar 2,83 persen sementara pada triwulan sebelumnya berada di angka -9,81 persen

oleh Dewi Divianta diperbarui 08 Agu 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2021, 20:00 WIB
Trisno Nugroho, Bank Indonesia Provinsi Bali
Trisno Nugroho, Bank Indonesia Provinsi Bali (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Pelonggaran kebijakan PPKM membuat sektor pariwisata seperti mendapat angin segar. Salah satunya Bali yang sangat tergantung dengan pariwisata.

Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II alami tren positif naik sebesar 2,83 persen dari angka di triwulan sebelumnya yang hanya -9,82 persen.

Tak hanya itu, program work from Bali pada Bulan Mei hingga Juni 2021 memberikan dampak positif untuk pergerakan ekonomi di Pulau Dewata.

"Pertumbuhan positif (ekonomi Bali) ini tidak terlepas dari rendahnya base effect pada triwulan II 2020 awal pandemi dan dimana dimulainya pengetatan pergerakan untuk pertama kalinya (PSBB)," ucap Kepala Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho di Denpasar, Jumat (6/8/2021).

Ia menyebut pada sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi terutama tersumber dari membaiknya kinerja ekspor dan peningkatan ekspor produk industri pengolahan dan pertanian, kinerja konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Vaksinasi Percepat Pemulihan Ekonomi Bali

"Sisi lapangan usaha (LU), 14 dari 17 LU tumbuh positif ada di administrasi pemerintahan sebesar 15,6%, jasa kesehatan dan sosial 9,20 persen, akmamin 4,87 persen dan transportasi 2,24 persen," katanya. 

Menurutnya LU pada administrasi pemerintah meningkat lantaran realisasi belanja pemerintah untuk THR dan gaji ke-13.

"Pertumbuhan positif LU lainnya jasa kesehatan tidak terlepas dari implementasi vaksinasi. Kita ketahui Bali telah merealisasikan vaksinasi tertinggi dari daerah lain," ujar dia.

Trisno mengakui pada triwulan II 2021 pertumbuhan ekonomi Bali diprakirakan melambat karena adanya kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat.

Penurunan pertumbuhan diperkirakan terjadi pada lapangan usaha yang berkaitan langsung dengan pariwisata, transportasi dan perdagangan.

"Untuk mempercepat pemulihan kinerja perekonomian, prasyaratyang harus dipenuhi adalah keberhasilan program vaksinasi dan kebiasaan baru dengan penerapan protokol kesehatan," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya