Cerita Mahasiswa UGM Kenalkan Jamu Coro Warisan Raden Patah Demak

Mahasiswa UGM mengetahui jamu coro yang diturunkan secara turun temurun bahkan dikenal sebagai minuman tokoh demak era dulu namanya jamu coro.

oleh Yanuar H diperbarui 23 Agu 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi jamu beras kencur
Ilustrasi jamu beras kencur

Liputan6.com, Yogyakarta - Indonesia memiliki lebih 72 ribu desa dengan potensi kuliner dan minuman berkhasiat, seperti di Desa Rejosari, Kecamatan Karang Tengah, Demak, Jawa Tengah yaitu jamu coro.

Menurut Apiah Dewi Agustin, Anggota Tim KKN-PPM UGM jamu yang dijual berkeliling setiap pagi di sekitar Desa Rejosari menggunakan klenting yang terbuat dari tanah liat dan ditutup dengan segumpal kain agar tetap hangat.

“Proses penuangannya pun juga tak kalah menarik, dengan menggunakan potongan bambu kecil bergagang kayu untuk mengambil dari setiap klenting yang terisi jamu coro tersebut,” ujar Dewi Rabu 18 Agustus 2021.

Dewi menyebutkan nama jamu memang berbau nama hewan, namun bahan yang digunakan justru sebaliknya. Jamu ini terbuat dari dari tepung beras yang dipadukan dengan rempah-rempah. Dewi menceritakan salah satu pedagang legendaris Jamu Coro di Desa Rejosari adalah Mbak Mela. 

“Walhasil, Mbak Mela juga dipercaya sebagai penggerak UMKM Jamu Coro di Desa Rejosari sejak beberapa tahun terakhir,”jelasnya.

Dewi mengatakan minuman jamu khas Kabupaten Demak saat ini terpilih sebagai salah satu nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards dalam kategori minuman tradisional.  

“Kami tim KKN-PPM UGM Unit Karangtengah berkomitmen untuk memberikan sumbangsihnya selama lima puluh hari dengan menggandeng berbagai pihak, melakukan pendampingan digitalisasi UMKM,”kata Mahasiswa Prodi Akuntansi angkatan 2018 ini.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Peninggalan Masa Kesultanan Demak

Dewi menjelaskan sejak diterjunkan 2 Juli lalu hingga pertengahan Agustus, ia bersama rekan anggota tim KKN PPM UGM melaksanakan sejumlah program kerja unggulan dengan akselerasi digitalisasi, seperti adanya pelatihan pemasaran digital melalui Whatsapp Business, e-commerce dan social commerce, serta pelatihan pembukuan UMKM digital.

Selain itu, pihaknya juga berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Demak dalam rangka meningkatkan promosi Jamu Coro pada API Award 2021 dalam sejumlah program kerja unggulan, seperti pelatihan Instagram Marketing, survei pengetahuan, promosi,  hingga perumusan Rencana Strategis Pemenangan.

Dewi berharap melalui berbagai program kerja tersebut, diharapkan Tim KKN-PPM UGM Karangtengah dapat mengambil peran untuk berkontribusi secara aktif dalam memberikan dampak dan manfaat terhadap kesejahteraan masyarakat serta terbangunannya pengenalan potensi wisata Desa Rejosari. 

“Kita berharap Desa ini makin dikenal oleh masyarakat secara luas lewat produk jamu coro,” katanya.

Menurut Camat Kecamatan Karangtengah, Sofiyan, minuman jamu coro merupakan minuman khas Kabupaten Demak yang konon merupakan peninggalan dari Raden Patah yang masih terjaga hingga saat ini. Berbeda dengan kebanyakan jamu lainnya yang rasanya pahit, Jamu Coro justru terasa manis karena terbuat dari tepung beras yang dipadu-padankan dengan rempah-rempah seperti kayu manis, serai, jahe, santan, dan gula merah.

 “Jamu ini peninggalan dari turun temurun,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya