Misteri Jasad Tanpa Kepala di Pulau Nasi Aceh Besar

Sebelumnya, jasad tanpa kepala dan lengan ditemukan terdampar di perairan Alu Reuyeung Pulo (Pulau) Nasi Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Sep 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2021, 10:00 WIB
Beberapa saksi mata tengah menunjukan lokasi penemuan kasus pembuangan jasad bayi di Kampug Ciarileu, Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat yang ditemukan sudah tidak utuh tanpa tangan dan kepala.
Beberapa saksi mata tengah menunjukan lokasi penemuan kasus pembuangan jasad bayi di Kampug Ciarileu, Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat yang ditemukan sudah tidak utuh tanpa tangan dan kepala. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Aceh Besar - Polres Aceh Besar melakukan visum terhadap jasad tanpa kepala dan lengan yang ditemukan di perairan Pulo (Pulau) Nasi Kecamatan Pulau Aceh.

"Kita visum, hari ini mau dibawa ke RSUZA (RSU Zainoel Abidin) Banda Aceh," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Besar Iptu Zeska Julian Taruna Wijaya, di Aceh Besar, Minggu, dikutip Antara.

Sebelumnya, jasad tanpa kepala dan lengan ditemukan terdampar di perairan Alu Reuyeung Pulo (Pulau) Nasi Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar.

Penemuan jenazah itu berawal dari adanya sebuah bush kapal 5 GT yang ditemukan telungkup di perairan Pulo Nasi, setelah diangkat ternyata di bawah kapal tersebut didapatkan jasad dalam kondisi tanpa kepala dan lengan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Visum Jasad Tanpa Kepala

Iptu Zeska mengatakan, visum tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab kematiannya serta dapat menemukan identitasnya.

"Kita visum guna mengetahui penyebab kematian dan identitasnya," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan Lembaga Panglima Laot Aceh, dari bentuknya, kapal 5 GT yang ditemukan tersebut bukan berasal dari Aceh atau Indonesia pada umumnya, melainkan dari asing, diduga asal Thailand atau Myanmar.

Karena tidak memiliki identitas, mayat tersebut sempat dikebumikan oleh masyarakat nelayan di tempat pemakaman umum Pulo Nasi. Namun, untuk kebutuhan visum, maka harus digali kembali dan dibawa ke rumah sakit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya