Limbah Ciu di Bengawan Solo Bikin PDAM Hentikan Pengolahan Air, Pripun Mas Gibran?

Mulai pukul 06.00 WIB, Selasa (7/9), PDAM Solo menghentikan pengambilan air dari Sungai Bengawan Solo akibat munculnya limbah ciu tersebut

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Sep 2021, 02:30 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2021, 02:30 WIB
Limbah Ciu Mengalir ke Saluran Irigasi di Bekonang
Limbah pembuatan ciu merusak saluran irigasi milik petani (Liputan6.com/Mochamad Khadafi)

Liputan6.com, Solo - Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Solo menghentikan sementara pengolahan air bersih di Pos Semanggi, Pasar Kliwon, akibat limbah ciu yang terdapat di Sungai Bengawan Solo.

Direktur Utama PDAM Solo Agustan di Solo, Selasa mengatakan mulai pukul 06.00 WIB, Selasa (7/9), PDAM Solo menghentikan pengambilan air dari Sungai Bengawan Solo akibat munculnya limbah ciu tersebut.

"Kami sudah melakukan observasi, harapannya siang ini sudah bisa mengolah kembali," katanya, dikutip Antara.

Mengenai munculnya limbah, dikatakannya, berasal dari Kali Samin.

"Dari industri ciu, asalnya dari Tempuran Kali Samin. Tadi pagi bau, kami ambil sampelnya dan ternyata tidak layak untuk diolah karena dampaknya ke pelanggan," katanya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Dipicu Kemarau

Mengenai hal tersebut, dikatakannya, hingga saat ini faktanya industri rumah tangga masih membuang limbah di sungai.

"Kalau musim hujan 'nggak' masalah karena debit air banyak, yang masalah adalah ketika musim kemarau," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, sejauh ini kondisi tersebut tidak berdampak pada distribusi air bersih ke pelanggan. Menurut dia, ketersediaan air bersih di penampungan milik PDAM Solo masih dalam kondisi aman.

"Pasokan untuk kebutuhan pelanggan masih tetap aman meski pengolahan dihentikan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya