Atletnya Keok di Cabang Muay Thai PON XX Papua, Anggaran KONI Sultra Jadi Sorotan

Atlet muay thai asal Sulawesi Tenggara, kalah melawan tim Riau di PON XX Papua.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 30 Sep 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2021, 10:00 WIB
Atlet muay thai Sulawesi Tenggara kalah di PON Papua dari tim Riau setelah mendapatkan tendangan keras.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Atlet muay thai Sulawesi Tenggara kalah di PON Papua dari tim Riau setelah mendapatkan tendangan keras.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Atlet muay thai Kelas-48 kilogram Sulawesi Tenggara, Andhika, keok usai terkena tendangan telak di rahang saat melawan atlet asal Provinsi Riau, Zurian Maulana. Pertandingan ini digelar di GOR STT Gidi Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (28/9/2021).

Wasit kemudian menyatakan Technical Knock Out (TKO), usai Andika terkena tendangan keras dalam pertandingan yang hanya berlangsung 2 menit lebih. 

Kekalahan ini tentu menjadi pukulan berat bagi atlet muay thai Sulawesi Tenggara ini. Pasalnya, peralatan seharga Rp300 juta sudah diberikan KONI Sulawesi Tenggara untuk satu atlet muay thai yang lolos PON Papua tersebut.   

Dari video pertandingan yang berlangsung sekitar dua menit, Andika mengalami benturan keras dengan lawan. Sebuah tendangan cepat, telak mendarat di rahang dan membuat Andika yang menggunakan kostum merah, jatuh di pojok ring.

Saat itu, wasit sempat menunda pertandingan beberapa detik dan menanyakan kondisi Andika. Pertandingan kemudian dilanjutkan saat Andika kembali ke tengah ring.

Namun, saat hendak maju kembali, sebuah tendangan keras lawan ke arah wajah kembali mendarat di rahang yang membuat pemuda yang pertama kali turun di PON itu, terhuyung ke belakang. Bukan itu saja, Zurian Maulana menghantam pukulan dan membanting Andika ke matras, sehingga Andika tak mampu lagi bangkit berlaga.

Detik selanjutnya, dari luar ring, orang-orang berteriak meminta kehadiran tim medis. Sejumlah kru kemudian menggotong Andika lalu membawa ke rumah sakit.

Ketua Pengprov Muaythai Indonesia Sulawesi Tenggara, Bahri Tiar menyatakan, Andika sempat mendapat perawatan medis. Sebelumnya, dia dilarikan ke rumah sakit karena butuh perawatan medis.

"Dirawat, tapi sudah keluar rumah sakit," ujar Bahri Tiar kepada Liputan6.com.

Dia membenarkan, Andika gagal meraih medali di PON XX Papua. Apalagi, posisinya sebagai satu-satunya atlet muay thai utusan asal Sulawesi Tenggara.

"Postur lawan lebih tinggi," terang Bahri.

Kondisi atlet muay thai asal Sulawesi Tenggara itu di PON Papua saat ini sudah dalam kondisi sehat. Tim dokter membolehkan Andika pulang ke rumah usai sempat mengalami benturan keras.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Anggaran Muay Thai hingga Rp400 Juta

Atlet muaythai Sulawesi Tenggara dirawat di rumah sakit usai kalah di PON Papua dari tim Riau setelah mendapatkan tendangan keras.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Atlet muaythai Sulawesi Tenggara dirawat di rumah sakit usai kalah di PON Papua dari tim Riau setelah mendapatkan tendangan keras.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Anggaran pembelian peralatan atlet muay thai Sultra hingga saat ini diperkirakan mencapai Rp300 juta sampai Rp400 juta. Jumlah ini dihabiskan untuk pembelian peralatan sejak pra PON hingga PON Papua.

Sekretaris panitia pengadaan barang KONI Sultra, Dr La Sawali menyatakan, sudah mendata sejumlah peralatan dan pengeluaran setiap cabor.

"Muay thai dan sepak takraw kami tak tahu karena mereka belanja peralatan sejak 2020," ujar Dr La Sawali.

Muay thai dan sepak takraw tidak terpantau KONI Sulawesi Tenggara. Sebab, prosesnya tidak melalui panitia pengadaan barang dan jasa. Soal ini, pihak panitia enggan berkomentar.

Namun, beredar informasi soal jumlah pengadaan barang dan jasa cabor muay thai sekitar Rp400 juta. Soal ini, pihak Pengprov muay thai juga belum mengonfirmasi.

Salah seorang sumber di KONI Sultra mengungkapkan, anggaran muay thai dan sepak takraw jumlahnya sekitar Rp300 sampai Rp400 juta.

"Sekitar itulah, karena mereka keluar duluan anggarannya. Mereka sejak 2020 mulai belanja peralatan PON, sedangkan cabor lain baru 2021 mulai belanja," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya