35 Gempa Bumi Mengguncang Jabar Sepanjang September, Pertanda Apa?

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mencatat 35 kali gempa bumi telah mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama September 2021.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 03 Okt 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2021, 11:00 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mencatat 35 kali gempa bumi telah mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama September 2021.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu melalui keterangan tertulis menyebutkan, dari peta distribusi episenter gempa bumi periode September 2021, terlihat 28 kejadian gempa terjadi di laut dan tersebar di selatan Pulau Jawa.

Gempa tersebut terjadi sebagai akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia. Sedangkan 7 gempa terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal.

"Kejadian gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 1 hingga 85 km. Sedangkan untuk magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 4,8 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1,7," kata Rahayu, Sabtu (2/10/2021).

Rahayu melanjutkan, sepanjang September 2021, terdapat tiga kali kejadian gempa. Yang pertama, yakni gempa dirasakan terjadi pada 14 September 2021 pukul 16.08 WIB. Gempa ini berpusat pada 8,11 Lintang Selatan dan 107.89 Bujur Timur dengan kedalaman 16 kilometer. Gempa berkekuatan 4.4 ini dirasakan di Pamarican, Pangandaran sebesar III MMI, dan di Cikelet, Pameungpeuk, Parungponteng sebesar II MMI, serta di Banjar, Cipatujah sebesar I - II MMI. 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jenis Gempa

Kedua, gempa pada 19 September 2021 pukul 06.38 WIB, yang berpusat 7,47 Lintang Selatan dan 106,78 Bujur Timur pada kedalaman 42 Km. Gempa berkekuatan 4,8 tersebut dirasakan di Cisurupan, Cikajang, Ciamis, Pangandaran, Karangnunggal, Ciherang, Pangalengan, Gardu, Cihurip sebesar III MMI dan di Bandung, sebesar II MMI.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi (Megathrust) di Selatan pulau Jawa di mana Lempeng Indo-Australia menyelusup menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

Terakhir, gempa berkekuatan sebesar 3,9 yang berpusat pada 8,10 Lintang Selatan dan 107,89 Bujur Timur pada kedalaman 21 km, yang terjadi pada 26 September 2021 pukul 20.15 WIB. Gempa tersebut dirasakan di Cisurupan, Cikajang, Darajat sebesar II MMI, dan si Manonjaya, Salawu, Cikalong sebesar II - III MMI. 

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Pensesaran di laut pada bagian dalam dari lempeng Eurasia.

BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya