Liputan6.com, Wajo - Progres pembangunan Pasar Tempe di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan tidak menunjukkan progres yang signifikan hingga terancam mangkrak. Padahal proyek yang menggunakan APBN sebesar Rp45 miliar itu harus rampung pada 31 Desember 2021 mendatang.Â
"Jadi sekarang progresnya sudah sampai mau pengecoran. Kalau presentasi sekarang baru 27,47 persen," kata Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulawesi Selatan, Ahmad Asiri kepada Liputan6.com, Kamis (28/10/2021).
Advertisement
Baca Juga
Ahmad mengakui bahwa progres pembangunan Pasar Tempe memang tergolong lambat. Olehnya itu pihaknya telah memberikan teguran kepada PT Delima Agung Utama sebagai pemenang tender proyek.Â
"Itulah sampai kita audah memberikan teguran pada rapat SCM yang ketiga. Dan untuk sementara kontraktornya masih merasa mampu. Itu yang bisa kita lakukan untuk memacu progres. Harapannya bisa tercapai targetnya," jelas Ahmad Asiri.Â
Dia pun menegaskan bahwa pihaknya akan kembali melihat progres pembangunan Pasar Tempe pada 16 November 2021 mendatang. Jika progresnya tidak mencapai target, Ahmad Asiri memastikan memberi sanksi tegas kepada pihak kontraktor.Â
"Kita beri kesempatan sampai 16 November 2021, kalau tidak tercapai kita pemutusan kontrak. Dan pasti akan masuk daftar hitam," tegasnya.