Tim Siaga Bencana Manggarai Barat 24 Jam Mengantisipasi La Nina

Curah hujan akibat pengaruh La Nina, maka dibutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau angin puting beliung

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Nov 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2021, 18:00 WIB
Awan kumulonimbus diduga jenis cumulonimbus mamatus yang bisa memicu puting beliung. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Awan kumulonimbus diduga jenis cumulonimbus mamatus yang bisa memicu puting beliung. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Manggarai Barat - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur menerjunkan tim siaga bencana yang akan bekerja selama 24 jam untuk menghadapi ancaman La Nina yang diperkirakan berlangsung hingga Februari 2022.

"Sekarang BPBD bersama dinas terkait telah siaga 24 jam untuk menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi di musim hujan ini," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng di Labuan Bajo, Sabtu, dikutip Antara.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah menyampaikan peringatan dini untuk mewaspadai fenomena La Nina menjelang akhir tahun 2021.

Kajian BMKG berdasarkan fenomena serupa tahun 2020, curah hujan mengalami peningkatan pada November ini di beberapa wilayah, termasuk NTT.

Dengan adanya potensi curah hujan tersebut maka dibutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau angin puting beliung. BMKG Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat juga telah mengingatkan warga di wilayah dataran tinggi Manggarai Barat untuk waspada dengan longsor akibat curah hujan tinggi.

Mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi, Yulianus Weng menyebut telah menempatkan alat berat pada beberapa titik risiko bencana. Selain itu petugas dari Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial juga telah bersiap diri apabila bencana terjadi. Pemerintah juga memiliki anggaran belanja tidak terduga (BTT) yang bisa digunakan sewaktu-waktu dalam menghadapi situasi darurat bencana.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini

Tugaskan Camat dan Kades

Yulianus Weng menegaskan agar camat, lurah, dan kepala desa proaktif melihat kondisi cuaca dan melaporkan segala hal yang terjadi di daerah kerja mereka. Dia memastikan pemerintah daerah siap menghadapi antisipasi bencana La Nina khususnya di akhir tahun dan musim hujan yang datang lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.

Dihubungi terpisah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat Oktavianus Andi Bona menyebut BPBD Manggarai Barat tetap siap membantu masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana, baik tanah longsor, banjir, maupun patahan badan jalan akibat curah hujan yang tinggi.

BPBD akan berkoordinasi dengan dinas terkait khususnya Dinas PUPR untuk menyiapkan alat berat guna mengatasi ancaman longsor di beberapa wilayah risiko longsor.

Selain itu BPBD juga tetap mengimbau warga di daerah rawan bencana untuk mewaspadai dampak dari hujan deras yang mengguyur wilayah Manggarai Barat.

Menurut catatan BPBD Manggarai Barat terdapat lima kecamatan yang rawan bencana, yakni Kecamatan Kuwus, Ndoso, Macang Pacar, Sano Nggoang, dan Mbeliling.

Oleh karena itu dia meminta warga untuk proaktif mengetahui berbagai informasi bencana dan waspada dalam setiap keadaan.

Dia berharap mereka tidak meninggalkan rumah di tengah cuaca ekstrem jika tidak melakukan aktivitas yang terlalu penting dan segera mencari tempat yang aman jika situasi di sekitar rumah atau daerah mereka tidak kondusif karena ancaman bencana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya