Arti Penting Merawat Proses Berkesenian bagi Personel White Shoes & The Couples Company

Banyak orang seringkali lupa soal proses panjang dalam berkesenian. Mereka hanya terfokus pada hasil akhirnya saja. Padahal, tak ada hasil tanpa melalui sebuah proses.

oleh Mina Megawati diperbarui 17 Des 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2021, 18:00 WIB
Merawat Seni - Foto WSATCC oleh Resvi Fauzi
Merawat Seni - Foto WSATCC oleh Resvi Fauzi

Liputan6.com, Jakarta - Mereka yang menghargai sebuah proses akan mendapati kesenangan luar biasa ketika kelak meraih hasilnya. Begitulah kemudian lema proses dimaknai sebagai dinamika, transformasi, cara ataupun fase. Proses itu pula yang dijalani para pelaku seni di Nusantara dalam meretas karya yang kelak dinikmati publik.

Sejatinya di balik suatu karya seni, ada proses panjang yang mesti dilalui. Proses kreatifnya seperti riset, residensi, produksi, distribusi, pemasaran, advokasi kebijakan, sampai pengarsipan. Manajer Pengembangan Organisasi dan Kemitraan Koalisi Seni, Retha Dungga, Selasa, 14 Desember 2021 berujar pada Liputan6.com. 

"Banyak orang seringkali lupa soal proses panjang ini dan hanya melihat hasil akhirnya saja. Padahal, kita perlu bersama-sama merawat proses berkesenian ini sebagai bekal dalam berpikiran lebih terbuka dan inovatif. Kreativitas yang diekspresikan dengan bebas ikut membantu kita jadi lebih sehat jiwa dan bahagia. Inilah pentingnya kebebasan berkesenian, yang jika dipenuhi akan berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat," dia mengatakan.

Simak video pilihan berikut ini:

Aksi Koalisi Seni

Sebagai lembaga nirlaba, Koalisi Seni hadir untuk membangun ekosistem seni, menjembatani beragam pemangku kepentingan dalam advokasi kebijakan untuk memajukan dunia seni lebih baik di Indonesia. Koalisi Seni menggandeng White Shoes & The Couples Company (WSATCC) yang beranggotakan 6 orang berbakat dan RURU Shop bekerja sama untuk menggalang dukungan publik untuk menguatkan upaya tersebut.

Kolaborasi yang terwujud dalam bentuk tiga kelas seni daring serta paket #merawatseni berisi tas selempang, buku sketsa, pensil, emblem bordir, dan stiker. Karya gambar dari vokalis WSATCC, Aprilia Apsari, berjudul "Sanggar Lukis Anak-Anak" ditampilkan pada tas selempang dan buku sketsa dalam paket tersebut dengan maksud menekankan pentingnya merawat proses berkesenian sejak dini.

Hanya tersedia maksimal 200 paket eksklusif tersedia, yang bisa didapatkan melalui pra-pesan (pre-order) hingga 24 Desember 2021 di lokapasar tokopedia.com/tokokoalisiseni.

Tak hanya sampai pada pembuatan merchandise, personel WSATCC juga menginisiasi kelas seni yang juga diampu mereka bersama manajer WSATCC dan RURU Shop. Sesi ini berisi kegiatan berbagi untuk mengembangkan kemampuan menggambar, bermusik, juga membuat merchandise musik. Kelas tersebut akan digelar sepanjang bulan Desmeber 2021 ini.

 

Aneka Merchandise #merawatseni
Aneka Merchandise #merawatseni

WSATCC dan Seni Merawat Sebuah Proses

WSATCC merupakan band pop dari Jakarta yang terbentuk tahun 2002. Keenam anggotanya berkuliah di tempat yang sama di Institut Kesenian Jakarta. Film lawas Indonesia periode 1970-an dan spirit akustik musisi jazz tahun 1930-an menginspirasi gaya bermusik mereka dipadukan dengan tirmis disko retro dan aransemen musik klasik.

"Merawat proses berkesenian penting bagi kami. Tanpa memperhatikan tahapan proses kreatif musik tidak akan ada. Proses itulah yang saya dan teman-teman di White Shoes jaga bersama. Mulai dari tahapan pembuatan album, lagu, dan video klip, juga turunannya seperti membuat merchandise," kata Saleh Husein, gitaris WSATCC.

Pekerja seni kerap memutar otak agar kanal idenya tak kering. Itulah yang menjadi perhatian WASTCC, mereka sadar bahwa ide-ide baru tak lahir begitu saja dan harus terus digali bersama.

"Berinteraksi langsung lewat kumpul bareng, nongkrong, nonton film, konser sampai olahraga bareng kerap dipakai mereka untuk menggali hal-hal baru. Momen sakral saat makan bersama yang dinilai paling jitu saat mau mengkritik, diskusi, menyusun strategi apapun dengan lebih intim dan rileks," ujar John Navid, penabuh drum WSATCC menuturkan kebersamaan mereka.

Shop Manager RURU Shop, Zellda Alienpang, berpendapat membeli merchandise seniman juga cara tepat untuk merawat proses berkesenian.

"Kita bisa menjadikan produk-produk dari seniman sebagai kado atau buah tangan. Dengan begitu, si seniman jadi terbantu dan lebih semangat berkreasi. Ini salah satu bentuk kepedulian merawat proses berkesenian demi ekosistem seni Indonesia yang makin sehat ke depannya," tutur Zellda.

Kolaborasi Kedua

Ini adalah kolaborasi penggalangan dana Koalisi Seni yang kedua. Koalisi Seni, dkk berharap bisa mendapat lebih banyak pendukung guna keberlangsungan seni di Indonesia.

"Penggalangan dana untuk kerja advokasi kebijakan seni di Indonesia. Negara kita punya banyak seniman hebat, namun karena fokus pada segi artistik, belum banyak dari mereka yang mencoba mengubah kebijakan seni ke arah lebih baik. Koalisi Seni hadir untuk mengisi kekosongan tersebut, menjembatani seniman, pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil untuk ekosistem seni lebih sehat," pungkas Bunga Manggiasih, Manajer Komunikasi Koalisi Seni, pada Liputan6.com, Rabu (15/12/21).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya