Liputan6.com, Jakarta - Menjelang waktu berbuka puasa Ramadhan, ibu-ibu sering kali disibukkan dengan menyiapkan hidangan terbaik untuk keluarga. Salah satu hal yang kerap menjadi pertanyaan adalah apakah mencicipi masakan saat memasak bisa membatalkan puasa atau tidak.
Ulama Kharismatik KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang lebih dikenal dengan Buya Yahya, memberikan penjelasan mengenai hal ini.
Advertisement
"Ibu cicipi sayur biarpun satu timba tidak batal, asalkan jangan ditelan," ujar Buya Yahya dalam tayangan video di kanal YouTube @kataustadzTv.
Advertisement
Menurutnya, mencicipi masakan saat berpuasa diperbolehkan, selama tidak ada yang masuk ke dalam tenggorokan.
"Ibu waktu masak boleh mencicipi sayur biar tahu ini asin atau tidak, tapi ingat jangan ditelan," tambah pengasuh Ponpes Al bahjah ini.
Buya Yahya menekankan bahwa mencicipi masakan hanya boleh sampai di lidah, lalu harus segera dilepeh atau dibuang.
"Kalau ditelan, batal. Jangan salah paham," tegasnya.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Boleh Cicipi Makanan, Asalkan...
Dalam ilmu fikih, mencicipi makanan tidak dianggap sebagai sesuatu yang membatalkan puasa, selama tidak ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itu, bagi ibu-ibu yang ingin memastikan rasa masakan, mencicipi tetap diperbolehkan asalkan dilakukan dengan hati-hati.
Buya Yahya juga mengingatkan agar tidak berlebihan dalam mencicipi, cukup sekadar memastikan rasa makanan sudah sesuai atau belum.
Islam memberikan kemudahan dalam hal-hal yang bersifat teknis, termasuk dalam perkara seperti ini.
Hukum ini juga berlaku bagi siapa saja yang sedang memasak, baik itu ibu rumah tangga, koki, atau siapa pun yang bertanggung jawab dalam menyiapkan makanan.
Namun, jika ada kekhawatiran air atau makanan tertelan secara tidak sengaja, sebaiknya mencicipi dilakukan dengan lebih hati-hati.
Puasa merupakan ibadah yang bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga diri dari hal-hal yang bisa mengurangi pahalanya.
Advertisement
Pahami Aturan Agar Tak Salah Paham
Oleh karena itu, penting untuk memahami aturan-aturan dasar dalam berpuasa agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Sebagian orang mungkin menganggap mencicipi makanan sama dengan makan, padahal ada perbedaan yang jelas antara keduanya.
Dalam kondisi tertentu, mencicipi makanan bisa menjadi suatu kebutuhan, terutama bagi mereka yang bertanggung jawab dalam menyiapkan makanan untuk banyak orang.
Dengan adanya penjelasan ini, diharapkan tidak ada lagi keraguan mengenai hukum mencicipi masakan saat berpuasa.
Bagi mereka yang masih ragu, lebih baik menghindari mencicipi makanan jika memang tidak ada keperluan mendesak.
Namun, jika mencicipi dirasa perlu, cukup dilakukan sesuai aturan yang telah dijelaskan agar tidak mengganggu ibadah puasa.
Islam selalu memberikan kemudahan dalam hal-hal yang berkaitan dengan ibadah, selama dilakukan sesuai dengan tuntunan yang benar.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
