Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi sudah mengonfirmasi Ramadan akan dimulai pada 1 Maret setelah penampakan Bulan.
Mengutip Al Arabiya, Sabtu (1/3/2025), Arab Saudi mengumumkan awal Ramadan pada hari Jumat (28/2)Â bahwa bulan suci Ramadan dimulai pada Sabtu, 1 Maret, setelah bulan sabit Ramadan terlihat di negara kerajaan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Dengan konfirmasi tersebut, lebih dari 1,8 miliar Muslim di seluruh dunia akan mulai berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam setiap hari.
Advertisement
Ramadan jatuh pada bulan kesembilan kalender lunar Islam, yang terdiri dari 12 bulan dalam setahun yang masing-masing terdiri dari 354 atau 355 hari.
Puasa selama Ramadan merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan dianggap wajib bagi semua Muslim yang sehat. Namun, anak-anak kecil, orang sakit, pelancong, dan wanita yang sedang hamil, menyusui, atau sedang menstruasi dikecualikan.
Umat Muslim telah mengikuti tradisi mencari bulan sabit selama ribuan tahun untuk menentukan awal Ramadan serta dua hari raya besar dalam Islam, Idul Fitri dan Idul Adha.
Selama bulan Ramadan, jam kerja pegawai swasta dan publik serta anak sekolah biasanya dikurangi.
Melansir sejumlah sumber, didapati bahwa puasa Ramadan 1446 H baik di Indonesia maupun Arab Saudi dimulai pada hari Sabtu, 1 Maret 2025.
Arab Saudi diketahui menggunakan metode rukyatul hilal (pengamatan hilal) pada Jumat malam, 28 Februari 2025, sementara Indonesia awal puasa Ramadan diputuskan oleh sidang isbat di Indonesia.
Penetapan tanggal 1 Ramadan 1446 H di Indonesia dilakukan melalui sidang isbat yang mempertimbangkan data hisab (perhitungan astronomis) dan rukyatul hilal. Sidang isbat yang digelar Kementerian Agama RI pada Jumat, 28 Februari 2025, menghasilkan keputusan final yang sama dengan penetapan di Arab Saudi. Meskipun metode perhitungan dan pengamatan hilal bisa berbeda di berbagai negara, kesamaan ini memperkuat ukhuwah Islamiyah dan memudahkan koordinasi berbagai kegiatan keagamaan selama Ramadan.
Meskipun terdapat perbedaan metodologi di masa lalu dalam menentukan awal Ramadan, kesamaan pandangan tahun ini menunjukkan adanya upaya harmonisasi dan transparansi dalam proses penetapan. Hal ini menjadi contoh bagaimana pemerintah dan organisasi keagamaan dapat bekerja sama dalam mengambil keputusan yang penting bagi umat Islam. Semoga kesamaan ini membawa keberkahan dan mempererat persatuan umat.
Malam Takbiran dan Semangat Ramadan
Dengan ditetapkannya 1 Ramadan 1446 H pada Sabtu, 1 Maret 2025, malam Jumat, 28 Februari 2025, menjadi malam takbiran. Umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan shalat Tarawih sebagai tanda dimulainya ibadah puasa Ramadan. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah, ampunan, dan rahmat. Banyak umat Muslim meyakini bahwa pintu surga terbuka, pintu neraka tertutup, dan setan dibelenggu. Oleh karena itu, Ramadan menjadi kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga semangat kebersamaan dan persatuan dalam menyambut Ramadan ini dapat terus terjaga.
Shalat Tarawih, tadarus Al-Quran, dan berbagai kegiatan sosial lainnya akan semakin khusyuk dan meriah dengan kesamaan awal puasa ini. Koordinasi antar umat Islam akan lebih mudah dan efektif. Semoga bulan Ramadan ini membawa berkah dan rahmat bagi seluruh umat Islam di dunia.
Advertisement
Metode Penentuan Awal Puasa Ramadan di Indonesia dan Arab Saudi
Meskipun tahun ini Indonesia dan Arab Saudi sepakat, perlu diingat bahwa penentuan awal Ramadan di berbagai negara bisa berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor geografis dan perbedaan metode perhitungan. Ada beberapa metode yang digunakan, antara lain:
- Rukyatul Hilal: Pengamatan langsung hilal (bulan sabit) setelah matahari terbenam.
- Hisab: Perhitungan astronomis untuk menentukan posisi hilal.
- Kombinasi Rukyat dan Hisab: Metode yang menggabungkan pengamatan dan perhitungan.
Perbedaan interpretasi hasil rukyat dan hisab, serta perbedaan waktu pengamatan hilal, dapat menyebabkan perbedaan penetapan tanggal awal Ramadan. Namun, kesamaan penetapan tahun ini menunjukkan adanya upaya untuk mencapai konsensus dan memperkuat persatuan umat.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama selalu berupaya untuk melakukan transparansi dan musyawarah dalam menentukan awal Ramadan. Sidang isbat menjadi forum penting untuk membahas dan memutuskan tanggal awal puasa berdasarkan data dan pertimbangan yang komprehensif. Semoga upaya ini terus berlanjut untuk menjaga keharmonisan dan persatuan umat Islam di Indonesia.
Puasa Ramadan merupakan rukun Islam yang wajib dijalankan bagi umat Muslim yang mampu. Rukun puasa terdiri dari niat dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
