Mengintip Wisuda Luring Universitas Garut di Tengah Ancaman Varian Omicron

Selain perlengkapan seperti masker dan face shield, mahasiswa yang hendak mengikuti wisuda juga harus sudah mendapatkan vaksin minimal dosis satu, serta harus tes swab dulu sehari sebelum pelaksaan wisuda.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 19 Des 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2021, 21:00 WIB
Meskipun dengan prokes ketat, sebanyak 387 wisudawan Universitas Garut (Uniga), Kabupaten Garut, Jawa Barat akhirnya tersenyum lebar, setelah dinyatakan lulus pihak kampus.
Meskipun dengan prokes ketat, sebanyak 387 wisudawan Universitas Garut (Uniga), Kabupaten Garut, Jawa Barat akhirnya tersenyum lebar, setelah dinyatakan lulus pihak kampus. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Sebanyak 387 wisudawan Universitas Garut (Uniga), Kabupaten Garut, Jawa Barat akhirnya tersenyum lebar, setelah dinyatakan lulus pihak kampus. Prosesi wisuda XXVII kali ini terbilang istimewa dilakukan saat masa pandemi Covid-19 masih berlangsung, di tengah ancaman datangnya varian omicron.

Ketua Pelaksana Wisuda Ijudin mengatakan prosesi wisuda kali ini dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 cukup ketat.

“Selain perlengkapan seperti masker dan face shield, mahasiswa yang hendak mengikuti wisuda juga harus sudah mendapatkan vaksin minimal dosis satu, serta harus tes swab dulu sehari sebelum pelaksaan wisuda,” ujarnya, Sabtu (18/12/2021).

Menurutnya, pelaksanaan proses wisuda kali ini mematuhi anjuran rekomendasi Satuan Gugus Tugas (Satgas Covid-19). Diawali tes swab serentak khusus untuk calon wisudawan dan seluruh panitia yang terlibat, kemudian dilanjutkan suhu tubuh, hand sanitizer, spot cuci tangan.

“Kami juga berikan himbauan-himbauan penerapan protokol kesehatan,” ujar dia.

Dalam pelaksanaanya, meskipun diadakan secara luring atau tatap muka langsung, namun prosesi wisuda hanya diikuti wisudawan. “Orang tua atau pendamping hanya menyaksikan via online melalui kanal Youtube Universitas Garut,” kata dia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Hindari Kerumunan Massa

Meskipun dengan prokes ketat, sebanyak 387 wisudawan Universitas Garut (Uniga), Kabupaten Garut, Jawa Barat akhirnya tersenyum lebar, setelah dinyatakan lulus pihak kampus.
Meskipun dengan prokes ketat, sebanyak 387 wisudawan Universitas Garut (Uniga), Kabupaten Garut, Jawa Barat akhirnya tersenyum lebar, setelah dinyatakan lulus pihak kampus. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Rektor Universitas Garut, Abdusy Syakur Amin menambahkan, penerapan prokes pencegahan Covid-19 sengaja dilakukan secara ketat, untuk menghindari terjadinya kerumunan massa.

 “Kami tidak ingin menimbulkan kerumunan yang berpotensi menjadi sumber penyebaran Covid-19,” kata dia.

Selain kewajiban swab sehari sebelum prosesi bagi peserta wisuda dan seluruh panitia, panitia kampus meminta seluruh peserta yang hadir telah melakukan vaksinasi covid-19.

“Total ada sekitar 387 peserta dari Program Pascasarjana, Profesi dan 8 Fakultas yang ada di Universitas Garut,” kata dia.

Beberapa lulusan terbaik antara lain Rita Herawati, M.M. (Program Pascasarjana) dengan IPK 3,98, Purnama Oktasari, S.Farm (Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam) dengan IPK 3,92.

Fitria Fasya Fauzi, S.I.Kom (Fakultas Komunikasi Dan Informasi) dengan IPK 3,94, Shella Lutfi Alifia, S.I.P. (Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik) dengan IPK: 3,77. Suci Yasa Anggraeni, S.E. (Fakultas Ekonomi) dengan IPK 3,94.

Rina Rahmawati, S.P. (Fakultas Pertanian) dengan IPK 3,77. Reza Muhamad, S.T. (Fakultas Teknik) dengan IPK 3,59. Serta Deni Darmadi, S.Pd. (Fakultas Pendidikan Islam Dan Keguruan) dengan IPK 3,91.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya