PPKM Level 3, Pelacakan Covid-19 dan Ganjil Genap Berlaku Lagi di Kota Bandung

Memasuki PPKM level 3, Pemerintah Kota Bandung akan mengintensifkan pelacakan kontak erat kasus Covid-19 serta opsi ganjil genap.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 08 Feb 2022, 11:31 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2022, 11:31 WIB
Ganjil Genap Bandung
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung bersama Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung mulai mengujicobakan pengaturan kendaraan dengan sistem ganjil genap pada hari ini, Jumat (13/8/2021). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Memasuki penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3, Pemerintah Kota Bandung akan mengintensifkan pelacakan kontak erat kasus Covid-19. Selain itu, opsi ganjil genap di pintu gerbang tol akan kembali diaktifkan.

Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, pelacakan kontak erat di Kota Bandung sebetulnya sudah dalam jumlah tinggi. Selama ini, kata dia, Dinas Kesehatan Kota Bandung tak pernah melewatkan pelacakan ketika ada satu orang positif Covid-19.

"Yang saya dapat dari Dinkes Bandung untuk sekarang tracing kita sudah mencapai 6.000 sampel. Itu sebenarnya sudah cukup tinggi dan mudah-mudahan ke depan kita akan melakukan tes acak juga di banyak tempat," katanya di Balai Kota Bandung, Senin (7/2/2022).

Pelacakan kontak erat saat ini disiroti di daerah yang masuk PPKM level 3. Pelacakan yang minim membuat penyebaran kasus Covid-19 kian meningkat.

Menurut Yana, Pemkot Bandung juga berencana melakukan tes acak untuk memetakan penyebaran Covid-19. Sejumlah tempat disasar mulai dari kafe hingga tempat wisata.

"Kami tentunya akan melakukan tes acak terhadap tempat seperti kawasan wisata, hotel, dan kafe pada saat akhir pekan. Terutama pada tempat yang tamunya berasal dari Jakarta," ujarnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 dari wisatawan Jabodetabek, skema ganjil-genap pada arus lalu lintas pun diberlakukan di seluruh gerbang tol di Kota Bandung.

Dengan skema tersebut, diharapkan bisa meminimalisir masyarakat dari Jabodetabek untuk berlibur ke Kota Bandung sementara waktu. Mengingat episentrum penyebaran Covid-19 berada di wilayah tersebut.

"Itu salah satu ikhtiar untuk mengurangi orang masuk ke Kota Bandung. Karena memang sekali lagi penyebaran Covid-19 ini terjadi karena interaksi manusia, pergerakan manusia, makanya harus kita cegah," ujar Yana.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Langkah Cepat

Penutupan Jalan di Bandung
Kawasan Dago, Kota Bandung, mulai dipasang water barrier menyusul keputusan Pemerintah Kota Bandung memberlakukan skema buka tutup jalan di sejumlah ruas jalan, Jumat (18/6/2021). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Mengingat status PPKM di aglomerasi Bandung raya kini meningkat jadi level 3, Yana mengatakan, Pemkot Bandung mengambil dua langkah cepat.

“Langkah cepat kami, bubarkan kerumunan dan perketat protokol kesehatan,” ujarnya.

Pengetatan protokol kesehatan akan dijalankan mulai dari level kewilayahan. Dalam waktu dekat Pemkot Bandung akan melakukan monitoring terkait hal tersebut.

Adapun pengetatan protokol kesehatan lebih menekankan penggunaan masker bagi masyarakat yang berkegiatan di luar rumah. Nantinya, masyarakat yang kedapatan tidak membawa masker akan diberi masker oleh petugas.

Selain itu, aktivitas ekonomi yang beberapa waktu lalu direlaksasi seperti kantor, restoran, hotel, kafe dan tempat wisata juga tak ketinggalan harus memperketat protokol kesehatan dan regulasi pembatasan pengunjung yang berlaku.

Terkait penanganan di kewilayahan, akan kembali dilakukan PPKM Mikro atau pembatasan wilayah skala kecil. Hal ini bisa dilakukan apabila peningkatan kasusnya meninggi.

Berkaca pada pengalaman penanganan pandemi di m 2020 dan 2021, Yana optimis Kota Bandung bisa mengatasi peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini.

“Karena sudah punya pengalaman menangani pandemi Covid-19, Insya Allah kami bisa aplikasikan lagi,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya