Vaksinasi Covid-19 Booster untuk Nakes di Jabar Capai 97 Persen, Tetap Disiplin Prokes

Cakupan vaksinasi Covid-19 ketiga atau booster (penguat) untuk tenaga kesehatan di Jawa Barat per 31 Januari 2022 sudah mencapai 97,77 persen.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 05 Feb 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2022, 20:00 WIB
Tenaga Kesehatan Lansia Terima Vaksin di Puskesmas
Petugas mengecek suhu tubuh tenaga kesehatan berusia lanjut sebelum menerima suntikan vaksin COVID-19 Sinovac di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Sekitar 11 ribu nakes lansia berusia di atas 60 tahun menjadi prioritas penerima vaksin covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Bandung - Cakupan vaksinasi Covid-19 atau booster (penguat) untuk tenaga kesehatan di Jawa Barat per 31 Januari 2022 sudah mencapai 97,77 persen dari total target sebanyak 181.701 nakes.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Lucya Agung Susilawati melaporkan, secara keseluruhan, per 31 Januari 2022, cakupan vaksinasi Covid-19 untuk dosis I sudah mencapai 87,07 persen dari total target sebanyak 37.907.814 orang. Sedangkan untuk dosis II menyentuh angka 58,28 persen.

Adapun kecepatan rata-rata penyuntikan vaksin Covid-19 di Jabar sebesar 148.422 dosis per hari.

"Kami bersama pemda kabupaten/kota di Jabar terus berupaya mempercepat sekaligus memperluas cakupan vaksinasi Covid-19, baik itu dosis I, dosis II, maupun dosis III," kata Lucya, Selasa (1/2/2022).

Lucya pun mengimbau kepada masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi dosis I, II, atau bahkan III, untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam setiap aktivitas sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

Lebih jauh Lucya mengatakan, Pemprov Jabar sudah menyusun strategi percepatan vaksinasi Covid-19. Pertama, intensifikasi pelayanan vaksinasi Covid-19 di fasilitas pelayanan kesehatan (faskes).

"Dengan upaya menambah jumlah hari pelayanan, hari minggu dan hari libur tetap dilaksanakan, termasuk pelayanan saat bulan puasa. Kemudian, menambah jumlah sesi atau jam pelayanan dan kuota sasaran yang dilayani. Upaya kedua adalah menambah faskes yang melayani vaksinasi," ujarnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

Strategi

FOTO: Nakes dan Pasien COVID-19 Main Angklung Peringati 1 Tahun RSDC Wisma Atlet
Sejumlah tenaga kesehatan memainkan angklung di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/3/2021). Acara tersebut dilakukan dalam rangka satu tahun beroperasinya RSDC Wisma Atlet Kemayoran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Strategi percepatan ketiga yakni menambah pos pelayanan vaksinasi di luar faskes. Menurut Lucya, ada dua pos pelayanan yang disiapkan, outdoor maupun indoor. Untuk indoor, pelayanan pos vaksinasi diselenggarakan oleh TNI/Polri, instansi pemerintah, BUMN, PT KAI, dan banyak pihak lainnya.

"Sedangkan untuk outdoor dilaksanakan di lapangan, terminal, pelabuhan, pasar, stadion, pusat perbelanjaan, drive thru, mobile vaksinasi, maupun vaksinasi berbasis keluarga," cetusnya.

Selain itu, Pemprov Jabar melalui Dinas Kesehatan Jabar mempunyai kewenangan mengatur kembali alokasi vaksin ke kabupaten/kota yang disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan vaksin Covid-19.

"Caranya, merelokasi antar kabupaten/kota yang kelebihan dan kekurangan dengan mempertimbangkan laju vaksinasi dan sisa stok yang ada," ucapnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya