Disebut Arogan oleh Warga, Kapolres Kampar Jalani Pemeriksaan di Polda Riau

Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Riau akhirnya memeriksa Kapolres Kampar AKBP Rido Purba terkait spanduk warga Muhammadiyah yang memintanya dicopot.

oleh M Syukur diperbarui 24 Feb 2022, 00:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 00:00 WIB
Spanduk yang dipasang warga Muhammadiyah Kabupaten Kampar yang mendesak Kepala Polda Riau mencopot Kapolres Kampar.
Spanduk yang dipasang warga Muhammadiyah Kabupaten Kampar yang mendesak Kepala Polda Riau mencopot Kapolres Kampar. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Riau telah memeriksa Kapolres Kampar Ajun Komisaris Besar Rido Purba SIK. Hal ini terkait beredarnya spanduk di sejumlah titik di Bangkinang, Kabupaten Kampar, yang mendesak Rido dicopot dari jabatannya.

Spanduk itu mengatasnamakan warga Muhammadiyah Kabupaten Kampar. Spanduk tersebut merupakan protes terhadap sikap Kapolres Kampar yang dinilai telah berkata-kata kasar dan arogan terhadap kepala sekolah, guru, hingga kepala desa.

Pemeriksaan Rido ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Riau Komisaris Besar J Setiawan. Hanya saja, pria bermelati tiga ini tidak merincikan materi pemeriksaan.

"Iya sudah diperiksa, beberapa waktu lalu," kata Setiawan, Selasa siang, 22 Februari 2022.

Sebelumnya, Setiawan menyebut Propam mengirim personel Paminal ke Polres Kampar meminta keterangan pihak terkait. Pemeriksaan ini berdasarkan perintah Kapolda Riau Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal.

"Intinya kita lagi bekerja, belum selesai," ucap Setiawan.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

Bermula dari Vaksin

Sebagai informasi, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kampar Almy Zarlis menyebut dugaan arogansi Kapolres terjadi saat kepala sekolah dan kepala desa ada kegiatan. Di sana ada Kapolres dan mengumpulkan guru yang belum vaksin.

Kapolres diduga berkata kasar kepada guru yang belum vaksin. Bahkan, seorang kepala desa diacungkan kepalan tinju.

Sikap ini menjadi status seorang guru di Facebook. Status ini membuat sang guru diminta keterangan dari siang hingga malam hari lalu membuat surat pernyataan dan video permintaan maaf.

Arogansi Kapolres ini membuat warga Muhammadiyah marah karena sikap seperti ini tidak hanya sekali dilakukan. Warga memang tidak berdemonstrasi tapi terlebih dahulu memasang spanduk.

Kapolda Riau langsung merespon spanduk ini. Irjen Iqbal mendatangi pengurus Muhammadiyah Riau dan meminta maaf atas perlakuan anak buahnya.

Kapolda juga berjanji menjadikan kejadian ini sebagai atensi. Dia pun memerintah Bidang Propam Polda Riau turun tangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya