Liputan6.com, Pasaman Barat - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy melakukan kunjungan ke lokasi terdampak gempa magnitudo 6,1 yang berpusat di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Dalam kunjungan itu, Muhadjir menyebut saat ini kebutuhan pengungsi yang masih sangat mendesak adalah air bersih dan toilet.
"Toilet di tenda-tenda pengungsian di daerah terdampak belum layak, pengungsi masih memanfaatkan fasilitas umum yang ada seperti masjid dan sekolah," ujarnya, Kamis (3/3/2022).
Advertisement
Baca Juga
Ia menyampaikan pihaknya telah meminta ke Kementerian PUPR agar menyediakan toilet portabel di posko-posko pengungsian warga terdampak gempa Pasaman Barat.
Selain kepada Kementerian PUPR, ia juga berharap kepada instansi TNI/Polri agar turut membantu membuat toilet di lokasi pengungsian.
Tak hanya itu, Muhadjir bahkan menyampaikan jika ada provinsi tetangga seperti Sumatera Utara, Bengkulu, atau Sumatera Selatan yang memiliki toilet portabel bisa membantu korban terdampak gempa Pasaman Barat.
"Iya toilet dan air bersih adalah kebutuhan paling mendesak di posko-posko pengungsian," ujar menteri.
Â
Â
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Validasi Data
Muhadjir Effendy juga meminta validasi data pengungsi gempa Pasaman Barat segera diselesaikan sebelum masa tanggap darurat gempa berakhir pada 10 Maret 2022.
Validasi data pengungsi sangat penting untuk penyaluran bantuan, yang nantinya berkaitan dengan uang tunggu, hingga hunian sementara dan hunian tetap.
"Sebelum masa tanggap darurat gempa 10 Maret, data-data pengungsi juga final," kata Menteri PMK, Muhadjir Effendy.
Ia menyebut ketika data pengungsi sudah valid, maka proses rekonstruksi juga baru bisa dimulai. Oleh sebab itu ia mendorong pemerintah daerah segera menyelesaikan validasi data tersebut.
Kemudian terkait bantuan kepada pengungsi, Muhadjir menyebut pasokan bahan pokok atau kebutuhan sehari-hari saat ini terpenuhi.
Namun, lanjutnya masih ada sedikit kendala dalam pendistribusiannya, karena ini tergantung juga dengan data pengungsi.
"Saya juga minta disinkronkan antara jumlah dengan kebutuhan dan suplai barang bantuan," dia menandaskan.
Â
Advertisement