Pihak PTT Beberkan Kronologi Penyerangan KKB Papua yang Tewaskan 8 Karyawannya

Sebanyak 8 orang karyawan Palaparing Timur Telematika (PTT) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, meninggal dalam sebuah serangan, Rabu (2/3/2022).

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 04 Mar 2022, 13:48 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2022, 13:48 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 8 orang karyawan Palaparing Timur Telematika (PTT) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, meninggal dalam sebuah serangan, Rabu (2/3/2022). Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal menyebut, kelompok kriminal bersenjata (KKB) berada di balik aksi tersebut. 

"Pelakunya memang KKB namun kelompok mana masih didalami," kata Kombes Kamal di Jayapura, Kamis malam (3/3/2022).

Sementara itu, tim PTT menyebut ada dugaan gangguan keamanan pada tower B3 milik perusahaan yang terindentifikasi dari kamera pemantau pada Rabu dini hari (2/3/2022).

Hal itu diketahui saat Rabu pagi, pihak perusahaan ingin mengirimkan logistik menggunakan helikopter ke lokasi tower B3, namun di lokasi tidak ada karyawan. Lalu hal itu ditindaklanjuti dengan melihat kamera pengawas.

Dari kamera pengawas terlihat ada indikasi aktivitas dari orang tidak dikenal, pihak perusahaan kemudian langsung mengontak 4 karyawan dan seorang warga lokal sebagai pemandu.

"Namun terjadi kendala pada komunikasi. Sehingga pada Kamis (3/3/2022), perusahaan mengirim helikopter ke lokasi tower demi mendapat informasi apa yang sebenarnya terjadi. Namun di lapangan cuaca dalam kondisi buruk," kata Pramudya DW selaku Manager NOC PTT, menurut keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Jumat (4/3/2022).

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Lokasi Sulit Diakses

Pramudya juga mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa menjangkau lokasi tower karena terkendala cuaca buruk. Mengingat lokasi tower B3 berada di ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut, yang hanya bisa  ditempuh menggunakan helikopter. Pihaknya juga memastikan telah mengupayakan keselamatan karyawannya dengan meminta bantuan aparat keamanan maupun pendampingan warga lokal.

"Khusus dalam kejadian ini meminta bantuan evakuasi dari aparat keamanan terhadap karyawan perusahaan, karyawan dari kontraktor perusahaan dan masyarakat lokal pemandu," katanya. 

Dukungan pengamanan dari aparat sangat penting mengingat proyek tersebut merupakan Proyek Strategis Nasional Infrastruktur Prioritas yang akan memberikan layanan telekomunikasi pada masyarakat.

Sebelum kejadian tersebut, tower B3 sedang dalam proses perbaikan dalam rangka recovery jaringan telekomunikasi, agar layanan telekomunikasi masyarakat Papua kembali pulih. 

Pihaknya, kata Pramudya, telah mengupayakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan layanan telekomunikasi Palapa Ring Timur tetap berfungsi dengan baik.

 

Keterangan Polda Papua

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal menyebut, kelompok kriminal bersenjata (KKB) berada di balik aksi tersebut. 

"Pelakunya memang KKB namun kelompok mana masih didalami," kata Kombes Kamal di Jayapura, Kamis malam (3/3/2022).

Kamal menegaskan, aksi pembunuhan yang dilakukan terhadap karyawan PTT dilakukan saat mereka berada di camp di wilayah itu untuk melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Rabu (2/3/2022).

Insiden itu diketahui setelah NS, satu-satunya karyawan yang selamat meminta bantuan penyelamatan melalui CCTV Tower BTS 3 yang pukul 16.00 WIT baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta

NS tidak menjadi korban karena saat insiden terjadi tidak berada di camp dan baru mengetahui terjadinya penyerangan oleh KKB setelah kembali dan melihat rekan-rekannya sudah meninggal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya