Mengenang Sejarah Berdirinya Pemakaman Ereveld Pandu Lewat Bingkai Foto

Pameran foto yang diselenggarakan dalam rangka merayakan 74 tahun diresmikannya Ereveld Pandu, pemakaman kehormatan bagi korban Perang Dunia II di Kota Bandung mulai dibuka, Senin (7/3/2022).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 08 Mar 2022, 05:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 05:00 WIB
Ereveld Pandu
Pemakaman Ereveld Pandu. (Foto: Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Pameran foto yang diselenggarakan dalam rangka merayakan 74 tahun diresmikannya Ereveld Pandu, pemakaman kehormatan bagi korban Perang Dunia II di Kota Bandung mulai dibuka, Senin (7/3/2022).

Pameran foto bertajuk Askara Amerta, menampilkan sebanyak 15 foto bernuansa hitam putih yang dramatis. Penyelenggara pameran yaitu Komite Peringatan Bersama Belanda-Indonesia dengan Oorlogs Graven Stichting.

Sebagai informasi, di pemakaman ini, terdapat 4.000 nama dengan 3.800 nisan tertulis yang berasal dari warga Belanda dan Indonesia yang menjadi korban Perang Dunia II.

"Di ulang tahun Ereveld Pandu, kita coba menjelaskan sejarah yang ada di Ereveld Pandu. Foto-foto ini dapat mengekspresikan karena foto lebih dari sekadar kata-kata," kata Director Indonesia pada Oorlogs Graven Stichting, Eveline c De Vink, Senin (7/3/2022).

Adapun pameran foto ini diselenggarakan sepanjang bulan Maret. Dibuka untuk umum, masyarakat khususnya warga Kota Bandung diperbolehkan mengunjungi pameran ini setiap harinya mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Karya foto yang dipamerkan mencoba menggambarkan keadaan dan juga menjawab pertanyaan sejarah yang menyoal apa saja yang terjadi sepanjang Perang Dunia II. Khususnya agresi militer Belanda ke Indonesia sepanjang 1947 hingga 1949.

“Ini merupakan pameran pertama yang kami selenggarakan dalam rangka memperingati diresmikan Ereveld Pandu,” ucap Eveline.

Pameran ini melibatkan Mataholang Officiel dan Project Sesama sebagai kolaborator.

Di tempat yang sama, Pengawas Ereveld Pandu, Dicky Purwadi menginformasikan, khususnya kepada masyarakat Kota Bandung untuk menghadiri pameran foto ini untuk sama-sama belajar sejarah Indonesia.

"Pemakaman kehormatan Belanda ini seperti pengingat, jangan sampai terjadi perang lagi. Kalau sampai terjadi lagi, ya, inilah korban-korbannya," ujar Dicky.

Ia juga mengingatkan kepada pengunjung untuk tetap menjaga etika dan protokol kesehatan saat mengunjungi pameran ataupun Ereveld Pandu Bandung.

Etika saat mengunjungi Ereveld antara lain berkoordinasi dengan pengelola Ereveld seandainya pengunjung hendak memotret wilayah pemakaman. Selain itu, pengunjung juga diharapkan menjaga kebersihan selama mengunjungi Ereveld.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya