Bima Resmi Punya Perpustakaan Keren, Gerakan Budaya Baca Jadi Tugas Bersama

Bima Resmi Punya Perpustakaan Keren, Gerakan Budaya Baca Jadi Tugas Bersama

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 23 Mar 2022, 10:55 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2022, 10:55 WIB
Perpustakaan Bima
Gedung Layanan Perpustakaan Daerah di Kota dan Kabupaten Bima. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Jakarta - 'Iqra' yang berarti baca berlaku untuk seluruh manusia di dunia. Mengingat dengan membaca semua orang dapat mengubah nasib bangsanya menjadi lebih maju.

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando mengatakan, gerakan nasional pembudayaan kegiatan membaca harus menjadi gerakan semua orang karena terlepas dari status dan jabatan yang disandang, mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum menjadi dua tugas yang harus diemban bersama.

Literasi tidak melulu tentang baca tulis, melainkan juga menciptakan barang/jasa berkualitas tinggi dan mampu digunakan dalam kompetisi global hanya dapat terwujud dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni. Sehingga kehadiran bahan bacaan sangat diperlukan oleh masyarakat.

"Dengan membaca pasti dapat mengubah nasib karena tidak ada yang bisa menolong kita kecuali ilmu pengetahuan," ucap Syarif Bando dalam sambutan Peresmian Gedung Layanan Perpustakaan Daerah di Kota dan Kabupaten Bima yang diselenggarakan secara hybrid, Selasa (22/3/2022).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kata Pemda

Wali Kota Bima Muhammad Lutfi, berkisah selama ini banyak masyarakat Bima yang diketahui berprofesi sebagai guru, dengan demikian keberadaan gedung perpustakaan tersebut sangat memberikan manfaat serta merupakan cita-cita bagi para pendidik yang berada di Kota Bima.

Lebih lanjut, Lutfi mengungkapkan, perpustakaan merupakan jantung bagi dunia pendidikan dan literasi tidak hanya diperuntukkan bagi kaum terdidik melainkan juga bagi masyarakat guna meningkatkan kapasitas yang mengarah kepada peningkatan kesejahteraan mereka.

"Dunia literasi tidak dikonotasikan hanya untuk generasi belajar tapi semua umur. Sepanjang hidup kita harus diisi dengan belajar dan membaca. Karena dengan membaca kita jadi bisa mengikuti semangat zaman yang ada," jelas Lutfi.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri, menyampaikan rasa terima kasihnya atas pembangunan gedung perpustakaan yang menjadi salah satu infrastruktur kebanggaan masyarakat di Kabupaten Bima.

Usai dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kabupaten Bima, dia pun berpendapat bahwa gelar Bunda Literasi tidak hanya menjadi simbol namun juga harus mampu memainkan peran dalam memberikan contoh kepada masyarakat terutama para orangtua akan pentingnya literasi kepada anak sejak usia dini.

"Sebagai orangtua, kita tidak boleh hanya menekankan untuk mencintai tapi juga memberi contoh sehingga anak-anak akan melihat tauladan yang baik dari para orang tua. Seperti misalnya mengajarkan, menemani atau memberikan sedikit waktu luang di tengah-tengah kesibukan kita," ungkap Indah.

Kegiatan peresmian gedung ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan Bunda Literasi Kota Bima dan Kabupaten Dompu, penandatangan Nota Kesepakatan antara Perpusnas dengan STISIP Mbojo Bima, STIKIP Bima, Akademi Kebidanan Harapan Bunda Kota Bima, STIKES Yahya Bima, Pemerintah Kabupaten Bima serta Pemerintah Kota Bima, dan talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya