Liputan6.com, Denpasar - Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dibuka hari ini, Rabu (23/3/2022) pukul 15.00 WIB. Tentu saja ini adalah kabar baik bagi siswa lulusan pendidikan menengah (SMA/SMK/MA dan sederajat) serta Paket C tahun 2020, 2021, dan 2022 yang ingin mendaftar di kampus impiannya.
Sebelum mendaftar SBMPTN, calon mahasiswa setidaknya harus mengetahui dahulu apa saja tips dan trik masuk perguruan tinggi negeri. Mulai dari cara memilih kampusnya hingga program studinya. Sebab pemilihan kampus dan program studi akan dilakukan dalam rangkaian SBMPTN.
Seorang mahasiswi Universitas Brawijaya (UB), Putri Badria Hanz berbagi cerita. Menurut Putri, sebelum memilih perguruan tinggi negeri seyogyanya harus melihat akreditasi terlebih dahulu dari kampus tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian melihat profil dan seluk beluk kampus tersebut agar tidak salah memilih saat SBMPTN 2022. Misalnya, soal track record kampus dari sisi akademik maupun non akademiknya dari tahun ke tahun.
“Terus kalau misalnya sudah dirasa bagus, kemudian dilihat dari aktivitas mahasiswanya seperti apa, prestasi mahasiswanya seperti apa,” kata mahasiswi Kimia UB itu saat berbagi pengalamannya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pemilihan Program Studi
Setelah memilih perguruan tinggi negeri, selanjutnya memilih program studi. Pemilihan program studi dari awal harus sudah clear agar tidak ada istilah salah jurusan.
“Bisanya kan dikasih dua pilihan. Nah, agar gak salah jurusan, dari awal itu sudah di-prepare maunya ke jurusan mana. Bahkan itu sudah disiapkan dari kelas 10 SMA. Syukur-syukur dari kecil sudah ada impian,” katanya.
Selain itu, dalam memilih program studi juga penting untuk melihat passing grade yang sudah ditetapkan setiap perguruan tinggi negeri. Tujuannya untuk melihat peluang diterima atau tidaknya sebagai mahasiswa di perguruan tinggi negeri tersebut.
“Saya ngakalin itu pilihan pertama yang grade-nya bagus. Kalau pilihan kedua di bawahnya pilihan 1. Jadi, ada peluang diterimanya itu lebih besar,” ujarnya.
Menurut Putri, kalau memilih kedua program studi yang sama-sama grade-nya tinggi ditambah dengan perguruan tinggi negeri bergengsi, itu susah tembus alias peluang diterimanya kecil.
“Karena melihat teman-teman juga begitu sih, tapi kembali lagi ke keberuntungan mereka,” tutupnya.
Advertisement