Penerbang Paralayang Raib Misterius saat Terbang di Kawasan Puncak Lawang

BPBD Kabupaten Agam, Sumatera Barat melibatkan Basarnas Pasaman Barat dan Limapuluh Kota untuk mencari keberadaan penerbang paralayang asal Pekanbaru, Riau yang hilang kontak di Jorong Buaian Lawang, Nagari Lawang

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mei 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi paralayang
Ilustrasi paralayang

Liputan6.com, Agam - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat melibatkan Basarnas Pasaman Barat dan Limapuluh Kota untuk mencari keberadaan penerbang paralayang asal Pekanbaru, Riau yang hilang kontak di Jorong Buaian Lawang, Nagari Lawang, pada Jumat (6/5) sekitar pukul 11.00 WIB.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Basarnas Pasaman Barat dan Basarnas Limapuluh Kota untuk mencari keberadaan Galih Gani Irawan (16). Mereka bakal turun dalam pencarian warga Kompleks Rajawali V Lanud Roesmin Nurjadin Pakanbaru itu," kata Pelaksana tugas Kepala BPBD Agam Rinaldi di Lubukbasung, Sabtu.

Ia mengatakan pencarian korban ini akan dilanjutkan pada Sabtu (7/5) pagi di wilayah arah angin saat korban terbang di kawasan hutan di Kecamatan Palembayan dengan paralayang.

Pencarian itu juga melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) Satgas BPBD Agam, Satpol PP Damkar, Kodim 0304 Agam, Polres Agam, kelompok paralayang dan lainnya.

"Tim akan menelusuri kawasan hutan tersebut dan berharap korban segera ditemukan dengan kondisi selamat," katanya.

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pencarian Libatkan Seluruh Wali Nagari

Sebelumnya, BPBD Agam telah melakukan koordinasi dengan seluruh wali nagari atau kepala desa adat di sekitar Danau Maninjau terkait keberadaan korban. Selain itu, juga menanyakan kepada warga apakah melihat paralayang turun (landing) di Danau Maninjau.

"Wali nagari dan masyarakat tidak ada yang melihat paralayang landing di dalam danau, sehingga kita melakukan pemetaan ke arah angin," katanya.

Ia mengakui korban beserta pengunjung lainnya terbang dari Objek Wisata Puncak Lawang Kecamatan Matur pada Jumat (6/5) sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat itu, korban menikmati keindahan Danau Maninjau dari udara dan sekitar pukul 15.00 WIB, korban hilang kontak dengan tim pengawas di Puncak Lawang.

Tim pengawas mencoba menghubungi, namun tidak membuahkan hasil, sehingga melaporkan ke Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Agam sekitar pukul 19.00 WIB.

"Diperkirakan korban tidak bisa melihat tempat turun (landing) akibat kabut tebal di kawasan itu," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya