Bukan PMK, 60 Sapi di Pasangkayu Mati Terjangkit Virus Jembrana

Di tengah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah daerah, wabah lain justru menjangkit ternak sapi di Pasangkayu, Sulawesi Barat

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 17 Jul 2022, 04:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2022, 04:00 WIB
Penggemukan Sapi di Jambi
Sejumlah peternak sapi di Jambi sempat dihebohkan dengan mewabahnya virus jembrana yang menyerang ratusan ekor sapi di daerah itu. (B Santoso/Liputan6.com)

Liputan6.com, Pasangkayu - Di tengah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah daerah, wabah lain justru menjangkit ternak sapi di Pasangkayu, Sulawesi Barat. Puluhan ternak sapi milik warga dikabarkan mati akibat terserang virus Jembrana.

Virus Jembrana adalah spesies virus yang menyebabkan penyakit jembrana pada sapi yang digolongkan dalam genus lentivirus dan keluarga retroviridae. Materi genetik virus ini berupa RNA utas tunggal.

Penyakit ini bersifat akut dan menimbulkan tanda klinis yang jelas pada sapi bali. Sedangkan pada jenis sapi lainnya, hanya bersifat subklinis dan tidak menunjukkan tanda klinis yang nyata.

Virus Jembrana merupakan penyakit yang hanya ditemukan di Indonesia. Kasusnya pertama kali ditemukan di Kabupaten Jembrana, Bali 1964 silam dan kini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasangkayu, Agus Subekti mengatakan, sekitar 60 ternak sapi mati lantaran terjangkit virus Jembrana. Virus itu ditemukan sejal awal Mei 2022 lalu, merebak di wilayah Kecamatan Tikke.

"Beberapa bulan terakhir, puluhan sapi warga mati. Hasil pemeriksaan yang dilakukan tim kesehatan hewan, ternak sapi yang mati positif terjangkit virus Jembrana," kata Agus di Mamuju, Sabtu (16/07/22).

Agus menambahkan, ciri-ciri ternak sapi yang terjangkit virus Jembrana, yaitu ternak ingusan, mulut berlendir, kurang nafsu makan, lemas lalu mati. Saat ini pihaknya sudah melakukan pemantauan ternak sapi untuk mencegah penyebaran virus ini.

"Saat ini, kami hanya mampu memberikan suplai vitamin daya tahan tubuh kepada peternak sapi. Kami masih kebingungan karena vaksin dan obat untuk virus ini belum ada," ujar Agus.

 

 

Respon Cepat Gubernur

Akmal Malik
Pj Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik sidak sejumlah OPD yang realisasi belanja APDB tahun 2022 masih rendah (Foto: Liputan6.com/Humas Pemprov Sulbar)

Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik menindaklanjuti informasi adanya puluhan ternak terjangkit virus Jembrana, di Pasangkayu.

Indikasi virus tersebut diketahui setelah penjabat gubernur mendapatkan pemberitahuan dari Kadis Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pasangkayu, Agus Subekti.

Atas informasi tersebut Akmal langsung memerintahkan OPD terkait menuju lokasi, dia pun menyusul setelah mendapatkan laporan dari tim yang telah diutus

“Ini perlu dikonfirmasi, saya sudah telpon bupatinya, sapi-sapi yang mati ini bukan di satu titik,” beber Akmal.

Diketahui peristiwa matinya ternak sapi itu terjadi di Tikke. Kejadian itu sejak Mei lalu. Setelah dilakukan uji lab belum lama ini, hasilnya positif virus Jembrana.

Itu disampaikan Agus dihadapan Gubernur dan Seluruh unsur Forkopimda pada acara Rapat Koordinasi Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Hotel Maleo Mamuju.

“Ini saya sampaikan karena sangat penting,” tutup Akmal.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya