Liputan6.com, Solo - Setelah berada di zona level tertinggi sepak bola Indonesia, BRI Liga 1, Persis Solo belum menunjukkan tajinya dengan menghasilkan poin penuh di tiga laga yang telah dijalani. Bagaimana tidak, klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu tiga kali kalah dalam tiga laga awal, dan menjadikannya juru kunci sementara di klasemen BRI Liga 1 2022/2023.
Persis Solo di awal Liga 1 menjamu Dewa United di Stadion Moch Soebroto Magelang dan harus mengakui keunggulan tim asuhan Nilmaizar itu dengan skor akhir 2-3. Memasuki pekan kedua dan menghadapi Persija Jakarta, lagi-lagi Persis Solo juga harus merelakan poin di kandang Macan Kemayoran itu dengan skor akhir 2-1.
Sementara itu, laga tandang selanjutnya Persis Solo menghadapi PS Tira Kabo 1973 dan berakhir dengan skor 2-0, Persis semakin terpuruk di papan bawah.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut tentu membuat suporter mereka resah dan melampiaskan ketidakpuasan mereka di media sosial Twiter, bahkan tagar #JFTout pun bergema dan sempat jadi trending topic. Tak puas hanya membuat trending sang pelatih Jacksen F Tiago untuk mundur, ratusan suporter juga menggeruduk tempat latihan Laskar Sambernyawa di Lapangan Banyuanyar, Karaganyar, beberapa hari lalu.Â
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dukungan Kecil untuk Persis Solo
Ratusan suporter itu memberikan dukungan, baik moril maupun nyanyian atau chant, kepada pemain Persis Solo yang tengah melakukan latihan. Tentu hal itu membuat para pemain dan official yang hadir berterima kasih dan terharu atas apa yang mereka lakukan untuk tim yang pernah terpuruk di Liga 2 selama 13 tahun itu.
"Terima kasih untuk dukungan kepada tim (Persis Solo). Semoga dukungan ini membangkitkan semangat menghadapi laga selanjutnya (melawan Persita Tangerang)," kata official dikutip dari laman Persis Solo.
Ardianto salah satu suporter fanatik Persis Solo bercerita, dia sangat kecewa dengan performa tim kebanggaannya itu yang dalam waktu tiga pekan belum menuai kemenangan atau meraih poin di ajang kompetisi tertinggi sepak bola Indoensia itu.
"Gregetan banget nontonnya, sudah tiga kali main di kasta tertinggi malah kalah terus. Dikritik sudah, didukung sudah tapi mainnya belum dapat poin sama sekali," ujar dia.Â
Meski begitu, Ardi menyebut dirinya mendukung tim kebanggaannya masyarakat Solo Raya itu sudah bertahun-tahun lamanya, bahkan ketika tim tersebut belum ditangani putra bungsu Presiden Joko Widodo, yakni Kaesang Pangarep.
Dirinya mengaku sejak 2014 lalu, dirinya mendukung Persis Solo bukan hanya datang ke stadion dan menyanyikan lagu-lagu chant dukungan. Ia selalu membeli beberapa tiket di laga home Persis Solo, sebagai bentuk dukungan financial untuk klub yang dicintainya. Untuk diketahui, beberapa tahun lalu Persis Solo pernah mengalami persoalan keuangan, bahkan pernah menunggak gaji pemainnya.
"Setiap laga kandang Persis Solo saya membeli dua tiket petandingan, satu saya robek dan satu saya pake. Tapi, ketika saya bekerja saya tetap membeli dua tiket dan merobeknya juga. Ini untuk pemasukan tim, salah satu dukungan yang bisa saya lakukan untuk tim ini," ucap pria yang juga dirijen Pasoepati Mboergadoel itu.
Â
Advertisement