Mengenal 3 Metode Pengolahan Biji Kopi Kintamani Agar Tercipta Kopi yang Nikmat

Kopi Kintamani termasuk dalam kategori kopi arabika.

oleh Huyogo SimbolonSefan Angeline Reba diperbarui 09 Sep 2022, 19:12 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2022, 08:00 WIB
Wangi Aroma Kopi KIntamani di Ajang GPDRR
Wangi Aroma Kopi KIntamani di Ajang GPDRR (Dewi Divianta/Liputan6.com)
Ampas Kopi
Ilustrasi Biji Kopi Credit: pexels.com/Negative

Liputan6.com, Jakarta - Selain terkenal dengan keberagaman budaya dan keindahan alamnya, Bali juga terkenal sebagai salah satu daerah penghasil biji kopi terbaik di Indonesia. Cita rasa khas yang unik, membuat kopi asal Kintamani, Bali menjadi kompetitor bagi jenis kopi daerah lainnya.

Kopi Kintamani termasuk dalam kategori kopi arabika yang pertama kali ditemukan pada 1753. Ditanam di kawasan Gunung Batur, tepatnya berada di Desa Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali dengan ketinggian 900-1000 mdpl.

Salah satu ciri khas kopi kintamani adalah proses penanaman biji kopi yang unik dan tak biasa. Kenikmatan kopi asal Bali ini melewati proses pengolahan yang panjang, dari pemilihan lahan perkebunan yang baik hingga menghasilkan biji kopi yang berkualitas tinggi.

Kualitas cita rasa biji kopi yang terbaik merupakan perpaduan antara kualitas bahan baku serta cara pengolahan biji kopi yang dilakukan dengan benar. Ada tiga proses untuk menghasilkan cita rasa kopi kintamani.

Pertama, natural process. Proses ini merupakan teknik paling jadul yang ada dalam sejarah proses pengolahan kopi setelah dipanen. Dimulai dari pemetikan buah kopi yang berwarna kemerahan atau sudah matang hingga proses pengeringannya. Proses ini juga mampu memberi aroma khas, seperti citrus, dark chocolate, brown sugar, hingga fruity.

Berikutnya adalah honey process. Proses ini atau kerap disebut pulp natural merupakan proses pasca panen yang pertama kali dilakukan di Brasil, namun sekarang proses ini sudah berkembang di Indonesia. Honey process ini mampu memberikan aroma khas, seperti citrus, dark chocolate, hingga mild sweet.

Ketiga, yaitu washed process atau sering disebut olah basah. Ini merupakan proses yang paling modern dan memiliki waktu pengolahan yang cukup singkat dibandingkan dengan dua proses lainnya. Washed process ini mampu memberikan aroma khas, seperti citrus, dark chocolate, hingga mild body.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Punya Aroma Buah

Mana Lebih Aman, Kopi Arabika atau Robusta?
Mana Lebih Aman, Kopi Arabika atau Robusta?

Perkebunan kopi kintamani cukup menarik perhatian karena agroekosistemnya sangat cocok untuk pertumbuhan kopi dengan sistem pertaniannya yang dikenal homogen. Selain sebagai perkebunan kopi kintamani, lahan tersebut pun juga ditanam bersamaan dengan perkebunan jeruk maupun sayuran.

Itulah sebabnya, aroma khas dari jenis kopi kintamani ini memiliki cita rasa citrus yang mana berasal dari perkebunan jeruk dan sayuran dengan cara penanaman tradisional tanpa proses bahan kimia.

Tak hanya itu, kandungan kafein dari kopi kintamani terbilang tidak terlalu pahit atau medium dengan kisaran angka 0.8 - 1.4% yang membuat kopi ini tentunya cocok oleh pemula yang tidak biasa menikmati kopi. Hal tersebut disebabkan karena para petani memiliki kepedulian yang tinggi terkait proses cara petik pilih selama panen sehingga tidak ada kegagalan yang signifikan dari rasa kopi kintamani ini.

Penulis: Sefan Angeline (Magang)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya