Di Depan Mahasiswa, Anggota DPRD Sulteng Mengaku Ikut Tolak Kenaikan Harga BBM

Setelah sempat gagal, dialog antara mahasiswa dan anggota DPRD Sulteng tentang kenaikan harga BBM akhirnya berlangsung. Sejumlah Anggota DPRD pun menyatakan ikut menolak kebijakan pemerintah tersebut.

oleh Heri Susanto diperbarui 08 Sep 2022, 10:50 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2022, 10:31 WIB
demo menolak kenaikan harga bbm di Kota Palu
Demo menolak kenaikan harga BBM di depan gedung DPRD Kota Palu yang digelar mahasiswa, Selasa (6/9/2022). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Palu - Dialog antara mahasiswa dan anggota dewan itu digelar di Gedung DPRD Sulteng, Rabu (7/9/2022). Para mahasiswa merupakan perwakilan dari berbagai organisasi di antaranya, KAMMI, HMI, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KHMDI) Sulteng, dan Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Sulteng. Mereka diterima oleh Komisi III Bidang Pembangunan.

Empat anggota Komisi III yakni Zainal Abidin Ishak, Nasser Djibran, Huisman Brant Toripalu, dan Marlela beberapa kali terlibat adu argumen dengan mahasiswa.

Di hadapan demonstran Wakil Ketua Komisi III Bidang Pembangunan, Zainal Abidin Ishak menegaskan dia dan anggota komisinya sejak awal meminta agar tidak ada kenaikan harga BBM. Termasuk, dengan meminta Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) serta kepolisian untuk mengawasi penyaluran BBM di Sulteng agar tepat sasaran.

“Kewenangan kami hanya di situ. Saya dan anggota DPRD lainnya sama-sama menolak kenaikan harga BBM," katanya di hadapan demonstran.

Zainal memastikan aspirasi mahasiswa di Kota Palu juga tersampaikan ke pemerintah pusat karena kebijakan pemerintah itu sudah menjadi kekhawatiran publik.

Demonstrasi mahasiswa di Kota Palu sendiri sudah berlangsung selama 4 hari berturut-turut, tetapi selalu gagal berdialog dengan DPRD Sulteng. Sejauh ini tidak ada anarkisme yang terjadi selama aksi demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya