Bencana Tanah Bergerak Ancam 22 Kecamatan di Bogor, Mana Saja?

Sebanyak 22 dari 40 kecamatan di Bogor berpotensi terjadi pergeseran tanah tingkat menengah hingga tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2022, 09:36 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2022, 09:35 WIB
Jalan alternatif yang menghubungkan Bogor dengan Cianjur, Jawa Barat terputus akibat tanah bergerak di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor pada Rabu sore (15/6/2022).
Jalan alternatif yang menghubungkan Bogor dengan Cianjur, Jawa Barat terputus akibat tanah bergerak di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor pada Rabu sore (15/6/2022).

 

Liputan6.com, Bogor - Sebanyak 22 dari 40 kecamatan di Bogor berpotensi terjadi bencana tanah bergerak tingkat menengah hingga tinggi. Hal itu diungkapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.

"Dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, empat kecamatan berpotensi menengah, 22 kecamatan berpotensi terjadi pergeseran tanah tingkat menengah hingga tinggi," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko, Senin (19/9/2022).

Ke-22 kecamatan tersebut antara lain Babakanmadang, Bojonggede, Cariu, Ciawi, Cibinong, Cigudeg, Cileungsi, Cisarua, Citeureup, Gunungsindur, Jasinga, Jonggol, Klapanunggal, Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Parung, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tajurhalang, dan Tanjungsari.

Selain itu, juga mencatat ada 14 kecamatan yang memiliki potensi menengah hingga tinggi tanah bergerak disertai banjir bandang atau aliran bahan rombakan.

"Aliran bahan rombakan atau debris flow merupakan fenomena dimana percampuran air, lumpur, dan kerikil mengalir dengan kecepatan tinggi terbawa aliran banjir," ujar Aris.​​​​​​Menurutnya, data itu didapat BPBD dari dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Data tersebut merupakan gambaran umum mengenai potensi pergeseran tanah sejak Agustus-September 2022.

Namun, kondisi itu dinilai lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya, karena ada pengurangan beberapa wilayah yang berpotensi tinggi pergeseran tanah.

 

Siaga Hadapi Bencana

Aris mengimbau kepada warga Bogor selalu melihat peta pergerakan tanah yang diunggah BPBD secara berkala di Instagram melalui akun resmi BPBD Kabupaten Bogor bernama @bpbdkabbogor.

"Bagi wilayah yang terdapat potensi tersebut, selalu siaga menghadapi bencana. Siapkan tas siaga bencana agar selalu tanggap dalam menghadapi bencana yang datang secara tiba-tiba," ujarnya.

Sebelumnya, bencana pergeseran tanah terjadi di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor pada Rabu, 14 September 2022.

Bencana pergeseran tanah itu menyebabkan kerusakan setidaknya 23 bangunan dan bagian jalan sepanjang satu kilometer. Ada 24 warga yang mengungsi akibat pergeseran tanah yang terjadi di Desa Bojongkoneng.

"Dari kejadian ini yang terdampak 20 KK, kemudian yang terancam saat ini 177 KK dari dua RW dengan total penghuni 589 jiwa," kata Aris.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya