Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-Yong sukses membawa dua kelompok umur Tim Nasional (Timnas) Indonesia lolos Piala Asia. Tentu hal itu adalah prestasi yang sangat luar biasa, meski masih ada beberapa hal yang harus dibenahi.
Pengamat Sepak Bola, Akmal Marhali mengaku lolosnya Timnas U-19 pada putaran final Piala Asia 2022 patut disyukuri. Ia menyebut hasil tersebut sangat sempurna, dengan tiga kali main Zanadin Fariz dan rekan-rekannya menang.
Menurutnya, secara umum masih banyak yang harus dibenahi dari Timnas Indonesia, terlebih Indonesia akan menghadapi tim yang jauh lebih bagus kulitasnya setelah ini.
Advertisement
Baca Juga
"Pertama kita patut waspada lolos karena lawannya memang yang dihadapi praktis hanya Vietnam yang bisa dibilang kualitas setara dengan Indonesia, dan Timor Leste dan Hongkong adalah lawan yang levelnya di bawah Indonesia," katanya kepada Liputan6.com di Solo, Selasa (20/9/2022).
Ia membandingkan ajang Piala Asia kualifikasi U-19 pada tahun 2013 pada era Evan Dimas dan kawan-kawan, mereka bisa mengalahkan tim yang jauh lebih kuat dan baus kualitasnya dan mengukuhkan diri sebagai juara grup.
"Saat itu lawan Korea Selatan skor 3-2 tampil sebagai juara grup, dan meski di putaran final pada 2014 kita hanya bisa menjadi juru kunci. Kita patut jadikan pertimbangan manajemen Timnas (PSSI)," ujar dia.
Â
Target Melebihi Timnas Sebelumnya
Dirinya menyebut hal itu berguna untuk menyiapkan Timnas agar bisa mempersiapkan diri lebih baik jelang menghadapi tim-tim terbaik di fase selanjutnya, sehingga mampu memberikan peluang besar menjadi juara Piala Asia 2022 tahun ini.
"Jangan sampai kita hanya jadi penggembira. Program Shin Tae-Yong harus didukung penuh, setidaknya kita harus punya uji coba kualitas dengan lawan yang levelnya lebih tinggi," katanya.
Akmal menyebut agar para pemain Timnas muda Indonesia tersebut punya kemampuan yang meningkat karena ke depan, lawan yang dihadapi semakin berat dan lebih baik. Menurutnya, program menuju final Piala Asia yang harus menjadi fokus paling penting untuk dibenahi dan dilakukan oleh PSSI.
"Masih ada 1 tahun lagi hingga Maret 2023 untuk (PSSI) benahi. Kita berharap Timnas dalam menghadapi Piala Asia tidak terganjal dengan bentrok jadwal klub atau tim. PSSI harus menjalin komunikasi yang baik dengan klub," ucap dia.
Hal itu, Akmal melanjutkan, agar pemain U-19 lebih banyak dimainkan di ajang kompetisi untuk menambah jam terbang, sehingga nanti bisa tampil maksimal di Piala Asia U-19.
"Piala Asia adalah batu loncatan menuju putaran Piala Dunia U-20. Semifinal Piala Asia akan lolos ke Piala Dunia, ditambah Indonesia sebagai tuan rumah. Jadi Asia punya lima wakil di U-20," katanya.
Sementara itu, Akmal berharap pemain-pemain yang akan dimainkan di Timnas ditambah jam terbangnya di kompetisi Indonesia.
"Bagian proyek jangka panjang menuju Piala Dunia U-20, artinya harus punya persiapan matang dan pembenahan matang. Semata-mata agar prestasi Timnas sebelumnya bisa dilalui Timnas yang saat ini di bawah pelatih Shin Tae-Yong," dia mengakhiri.
Advertisement